Sentimen
Negatif (96%)
24 Apr 2025 : 09.04
Informasi Tambahan

Kab/Kota: London, Washington

Kasus: pembunuhan

Partai Terkait

Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.156: Zelensky Unggah Bukti Trump Pernah Tolak Rusia Aneksasi Krimea - Halaman all

24 Apr 2025 : 09.04 Views 6

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Internasional

Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.156: Zelensky Unggah Bukti Trump Pernah Tolak Rusia Aneksasi Krimea - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM - Berikut perkembangan terkini perang Rusia dan Ukraina hari ke-1.156 pada Kamis (24/4/2025).

Setidaknya 21 orang terluka di Kyiv pada Kamis pagi setelah serangan rudal di ibu kota.

"Korban ke-21 sudah dirawat di rumah sakit," kata Vitali Klitschko, wali kota Kyiv.

Ia mengatakan seorang anak berusia tiga tahun dibawa ke rumah sakit.

Otoritas militer mengatakan kerusakan telah dilaporkan di setidaknya dua distrik.

Selain itu, wali kota Kharkiv, Ihor Terekhov mengatakan Kharkiv juga diserang rudal pada Kamis pagi.

Sebelumnya, angkatan udara Ukraina melaporkan pesawat pengebom Rusia lepas landas dan menembakkan rudal.

Pertemuan di London Penuh Emosi

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan perundingan damai di London diwarnai oleh emosi dan berjanji bahwa Ukraina akan mematuhi konstitusinya.

"Emosi memuncak hari ini. Namun, merupakan hal yang baik bahwa lima negara bertemu untuk membawa perdamaian lebih dekat," tulis presiden Ukraina, Rabu (23/4/2025).

"Pihak Amerika memiliki visi yang sama. Ukraina dan negara-negara Eropa lainnya menyampaikan masukan mereka. Dan kami berharap bahwa kerja sama seperti itulah yang akan menghasilkan perdamaian abadi," lanjutnya.

Zelensky Unggah Bukti Trump Tolak Pancaplokan Krimea oleh Rusia

Pada hari Rabu, Zelensky mengunggah Deklarasi Krimea 2018 dari Mike Pompeo, menteri luar negeri Amerika Serikat (AS) saat Donald Trump menjabat untuk pertama kalinya.

"Amerika Serikat menolak upaya Rusia untuk mencaplok Krimea dan berjanji akan mempertahankan kebijakan ini hingga integritas wilayah Ukraina pulih," kata Zelensky.

Berbeda dengan deklarasi tersebut, Trump kini tampaknya mengusulkan agar AS secara resmi mengakui kendali Rusia atas Krimea – melanggar Piagam PBB dan prinsip-prinsip yang telah dijunjung tinggi AS sejak perang dunia kedua, yaitu bahwa batas wilayah tidak boleh diubah dengan paksa.

Trump Memarahi Zelensky: Tak Ada yang Memintanya Akui Krimea

Postingan Zelensky muncul saat Donald Trump memarahinya karena berkutat pada Krimea, dengan mengatakan hal itu merusak perundingan antara Rusia dan Ukraina yang ditengahi oleh AS.

"Tidak ada yang meminta Zelensky untuk mengakui Krimea," kata Trump.

Trump kemudian mengatakan bahwa menurutnya perundingan London berjalan cukup baik

"... kita harus mendapatkan dua orang, dua orang kuat, dua orang pintar, untuk sepakat. Dan begitu mereka sepakat, pembunuhan akan berhenti," kata Trump.

Menlu AS Hadiri Pertemuan di London

Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, membatalkan perjalanannya untuk menghadiri perundingan di London pada hari Rabu.

Hal ini menyebabkan pembatalan pertemuan yang lebih luas dengan para menteri luar negeri dari Ukraina, Inggris, Prancis, dan Jerman.

Downing Street mengatakan sebagai gantinya akan ada pertemuan dengan utusan Washington untuk Ukraina, Keith Kellogg, kepala staf Zelensky, Andriy Yermak, dan penasihat keamanan nasional dari Prancis dan Jerman.

Sementara itu, utusan khusus AS untuk Timur Tengah Steve Witkoff, diperkirakan akan bertemu Vladimir Putin lagi pada hari Jumat (25/4/2025), seperti diberitakan The Guardian.

Sekutu Barat Tegaskan Dukungan untuk Ukraina

Kantor presiden Prancis Emmanuel Macron menegaskan dukungannya terhadap hak Ukraina untuk memutuskan masa depannya sendiri.

“Integritas teritorial Ukraina dan aspirasi Eropa merupakan persyaratan yang sangat kuat bagi warga Eropa,” bunyi pernyataan Kantor Presiden Prancis pada hari Rabu.

Sementara itu, seorang juru bicara Keir Starmer, perdana menteri Inggris, mengatakan kepada wartawan, “Ukraina harus memutuskan masa depannya sendiri".

Mengenai hal itu, utusan Washington untuk Ukraina, Keith Kellogg, mengatakan pertemuan di London berlangsung positif.

“Sudah waktunya untuk melangkah maju sesuai arahan perang Presiden Trump antara Inggris dan Rusia: hentikan pembunuhan, capai perdamaian, dan utamakan Amerika,” tulis Keith Kellogg di platform X.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina

Sentimen: negatif (96.9%)