Sentimen
Positif (33%)
24 Apr 2025 : 07.05
Informasi Tambahan

Grup Musik: APRIL

Kab/Kota: Pinangsia, Tambora, Tanah Abang, Tanah Tinggi

Partai Terkait
Tokoh Terkait

Air Mata Pramono Tumpah di Taman Suropati: "Saya Ingin Jadi Gubernur yang Berikan Manfaat" Megapolitan 24 April 2025

24 Apr 2025 : 07.05 Views 16

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Metropolitan

Air Mata Pramono Tumpah di Taman Suropati: "Saya Ingin Jadi Gubernur yang Berikan Manfaat"
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        24 April 2025

Air Mata Pramono Tumpah di Taman Suropati: "Saya Ingin Jadi Gubernur yang Memberikan Manfaat" Tim Redaksi JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Jakarta Pramono Anung tak kuasa menahan air matanya saat berbincang santai dengan awak media di Taman Suropati, Jakarta Pusat, Rabu (24/4/2025). Di hadapan para jurnalis, Pramono mencurahkan isi hatinya tentang perjalanan panjangnya dalam dunia politik sampai akhirnya kini membawanya ke kursi Gubernur Jakarta. “Enggak pernah berkeinginan jadi gubernur, tiba-tiba jadi gubernur,” ucap Pramono skepada awak media. Pramono mengaku selama 25 tahun terakhir dirinya lebih banyak bermain di belakang layar. Ia telah menjabat di posisi strategis, di antaranya Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, hingga Sekretaris Kabinet. Namun, di antara semua jabatan yang pernah diemban, Pramono mengaku bahwa menjadi Gubernur Jakarta adalah posisi yang paling membahagiakannya. “Tentunya kan perjalanan saya panjang banget. Tapi saya jujur, sejujur-jujurnya jabatan yang membuat saya lebih seger berseri-seri dan nikmat, bisa velocity (trend TikTok) dan sebagainya, adalah gubernur ini,” lanjut Pramono. Pramono mengungkapkan, banyak orang yang sering bertanya soal wajahnya yang kini terlihat lebih cerah dan bahagia. Ia pun memberikan jawaban yang sederhana, karena ia merasa bisa memberikan dampak langsung kepada masyarakat saat menjadi gubernur, terutama mereka yang berada di lapisan bawah. "’Mas kok Mas sekarang seger banget dan lebih happy ?’ Dan saya hanya menjawab begini, mungkin selama ini adalah saya orang di belakang layar. Saya orang yang menyiapkan, walaupun sebenarnya banyak juga yang masih meminta saya untuk menyiapkan. Saya enggak cerita ya,” ungkap Pramono. Namun, suasana tiba-tiba berubah haru ketika Pramono membahas tentang tanggung jawabnya kepada masyarakat kecil. Ia berhenti sejenak, membuka kacamatanya, dan menyeka air mata yang menetes saat menceritakan momen-momen di mana ia merasa benar-benar bisa memberikan manfaat nyata bagi rakyat. “Tetapi saya sudah memutuskan, saya ingin jadi gubernur yang bisa memberikan manfaat, terutama bagi lapisan yang di bawah. Maka kenapa kemudian ketika saya... aduh.. (menitikan air mata) minta minum dong,” ungkap Pramono. “Ketika saya bisa memutuskan untuk memberikan KJP, saya bersungguh-sungguh sangat bersyukur. Karena inilah yang bisa mengubah masyarakat yang di bawah (suara bergetar),” lanjut Pramono. Ia lalu mencontohkan kisah seorang ibu yang tinggal di rumah tak lebih dari 25 meter persegi dan tak mampu membayar pajak. Pramono menginstruksikan langsung kepada stafnya untuk menangani kasus seperti itu. “Saya bilang sama Fani, yang seperti inilah yang harus kamu tangani. Jangan kemudian yang lain-lain,” ungkap dia. Lebih lanjut, Pramono menegaskan bahwa pembangunan fisik berupa taman dan infrastruktur bukanlah suatu yang harus dibanggakan. Ia menilai hal-hal semacam itu adalah sesuatu yang sudah umum dilakukan oleh para kepala daerah. “Tapi kalau bisa memenuhi kebutuhan dasar di masyarakat, itu menurut saya, pasti itu akan berarti banyak,” ungkap Pramono. Ia kemudian menyoroti kebutuhan mendasar yang belum tersentuh di beberapa wilayah Jakarta, di antaranya mandi cuci kakus (MCK) dan sanitasi di daerah padat penduduk, antara lain Tanah Abang, Tanah Tinggi, Tambora, dan Pinangsia yang akan diselesaikannya. “Maka program saya berikutnya adalah, betul-betul saya ingin setiap masyarakat warga Jakarta mendapatkan kesempatan untuk bisa memperbaiki hidupnya,” ungkap Pramono. Copyright 2008 - 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Sentimen: positif (33.3%)