Sentimen
Negatif (66%)
23 Apr 2025 : 17.27
Informasi Tambahan

Grup Musik: APRIL

Kab/Kota: London, Moskow, Washington

Trump Kirim Utusan Khusus ke Moskow, Rayu Putin Agar Sepakati Perundingan Damai Ukraina-Rusia - Halaman all

23 Apr 2025 : 17.27 Views 20

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Internasional

Trump Kirim Utusan Khusus ke Moskow, Rayu Putin Agar Sepakati Perundingan Damai Ukraina-Rusia - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengirimkan utusan khusus Steve Witkoff, untuk bertandang ke Moskow Rusia pekan ini.

Hal ini disampaikan langsung oleh juru bicara Gedung Putih Karoline Leavitt kepada para wartawan, Rabu (23/4/2025).

Adapun kunjungan Witkoff ke Moskow dimaksudkan untuk menggelar perundingan dengan Presiden Vladimir Putin mengenai perang di Ukraina.

Setelah sebelumnya Pemerintah AS mengajak para pejabat Eropa dan Ukraina untuk menggelar perundingan perdamaian di London, Rabu (23/04/2025).

"Kami merasa, sekali lagi, kami berharap sedang bergerak ke arah yang benar. Dan utusan khusus, Steve Witkoff, akan kembali menuju Rusia akhir pekan ini untuk melanjutkan pembicaraan dengan Vladimir Putin," kata juru bicara Gedung Putih Karoline Leavitt kepada para wartawan.

“Trump ingin melihat perdamaian, ia ingin perang ini berakhir dan ia merasa frustrasi dengan kedua belah pihak yang terlibat dalam perang ini, ungkapnya,” imbuhnya.

Upaya ini merupakan langkah terbaru Amerika Serikat demi mendesak kemajuan konkret menuju kesepakatan damai Ukraina-Rusia.

Untuk mempercepat kesepakatan damai Pemerintah AS bahkan mengusulkan pengakuan terhadap kedaulatan Rusia atas Semenanjung Krimea yang dianeksasi Moskow pada 2014.

Sebagai timbal balik, AS meminta Rusia untuk menghentikan pertempuran dan setuju menghentikan pergerakan militer di garis depan peperangan.

Putin Nyatakan Terbuka Berunding Secara Langsung

Di tengah tekanan baru AS untuk mengakhiri konflik yang telah berlangsung selama tiga tahun itu, Presiden Rusia Vladimir Putin untuk pertama kalinya mengatakan terbuka untuk perundingan bilateral dengan rezim Ukraina.

“Kami selalu mengatakan bahwa kami cenderung positif terhadap inisiatif perdamaian,” ujar Putin dalam pernyataan resminya, dikutip dari Novinite, Selasa, 22 April 2025.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menegaskan bahwa pernyataan Putin merujuk langsung pada potensi negosiasi bilateral antara Moskow dan Kyiv, di luar kerangka multilateral yang selama ini ditempuh.

Sikap Putin ini menjadi kejutan dalam perang kedua negara yang sudah berlangsung tiga tahun terakhir.

Mengingat selama beberapa kali ia menolak perundingan langsung kecuali Ukraina menyelenggarakan Pemilu atau menuntut Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky diganti.

Zelensky Siap Berunding dengan Rusia

Merespons pernyataan Putin, Ukraina dan sekutu-sekutunya di Eropa telah memberi tahu Washington bahwa mereka tidak boleh tertipu dengan mempercayai klaim Rusia bahwa mereka siap membahas gencatan senjata.

Lantaran selama ini Moskow kerap menggunakan taktik menunda.

Kendati begitu, Ukraina menyatakan kesiapannya untuk melakukan perundingan perdamaian.

Mengutip dari Al Jazeera, Zelensky mengatakan pihaknya siap berunding dalam format apa pun.

Namun ia mengisyaratkan bahwa gencatan senjata harus diberlakukan terlebih dahulu.

Zelensky menegaskan bahwa gencatan senjata, khususnya terhadap sasaran sipil, menjadi prioritas utama.

“Ukraina siap untuk pembicaraan apa pun tentang gencatan senjata yang akan menghentikan serangan terhadap warga sipil,” ujar Zelensky dalam pidato yang diunggah di X.

"Setelah gencatan senjata, kami siap untuk duduk dalam format apa pun," imbuh Zelensky.

(Tribunnews.com / Namira)

Sentimen: negatif (66.3%)