Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: New York
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Tuduh Ukraina Langgar Gencatan Senjata Energi, Rusia: Perjanjian Damai Tak Realistis Saat Ini - Halaman all
Tribunnews.com
Jenis Media: Internasional

TRIBUNNEWS.COM - Duta Besar Rusia untuk Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), Vassily Nebenzia, mengatakan gencatan senjata dalam perang di Ukraina tidak realistis saat ini.
Vassily Nebenzia menjelaskan kegagalan gencatan senjata terbatas pada infrastruktur energi menunjukkan gencatan senjata yang lebih luas tidak mungkin dilakukan saat ini.
"Kami telah berupaya melakukan gencatan senjata terbatas pada infrastruktur energi, yang tidak dipatuhi oleh pihak Ukraina," kata Vassily Nebenzia di New York, Kamis (17/4/2025).
"Jadi, dalam situasi seperti ini, berbicara tentang gencatan senjata sama sekali tidak realistis pada tahap ini," lanjutnya.
Ia mengatakan Rusia tidak berada dalam posisi untuk membahas gencatan senjata secara keseluruhan dan terperinci.
"Kami tidak dalam posisi untuk membahas gencatan senjata secara komprehensif," tambahnya, seperti diberitakan RBC.
Rusia menuduh Ukraina melakukan lebih dari 80 pelanggaran perjanjian gencatan senjata terbatas 30 hari yang ditujukan untuk menghentikan serangan timbal balik terhadap infrastruktur energi.
Gencatan senjata, yang memasuki hari terakhirnya pada hari Kamis (17/4/2025), dideklarasikan secara sepihak oleh Rusia pada tanggal 18 Maret, menyusul panggilan telepon antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Donald Trump.
Dalam panggilan telepon itu, Trump mengusulkan agar Rusia dan Ukraina menghentikan serangan terhadap infrasturktur energi selama 30 hari.
Putin mendukung gagasan Trump dan memerintahkan tentara Rusia untuk menghentikan serangan semacam itu.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky juga berjanji untuk mematuhi usulan Trump, seperti diberitakan The Moscow Times.
Namun setelah kesepakatan tersebut, Kementerian Pertahanan Rusia berulang kali menyatakan Ukraina terus menyerang fasilitas energi Rusia.
Kremlin menuduh Ukraina tidak mematuhi perjanjian tersebut dan berjanji untuk menyampaikan hal itu kepada AS.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina
Sentimen: negatif (80%)