Sentimen
Positif (48%)
15 Apr 2025 : 17.50
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Garut

Kasus: pelecehan seksual

Partai Terkait

Kasus Pelecehan Pasien di Garut Disorot Dedi Mulyadi, Tim Khusus Dibentuk untuk Buru Dokter Syafril - Halaman all

15 Apr 2025 : 17.50 Views 26

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Regional

Kasus Pelecehan Pasien di Garut Disorot Dedi Mulyadi, Tim Khusus Dibentuk untuk Buru Dokter Syafril - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM - Kasus pelecehan seksual yang dilakukan dokter kandungan di Kabupaten Garut, Jawa Barat (Jabar), mendapat sorotan dari Gubernur Jabar Dedi Mulyadi.

Politisi partai Gerindra itu meminta izin praktik dokter dicabut jika terbukti melecehkan pasien.

"Kalau dokter lecehkan pasien, ada kode etiknya, cabut izin dokternya. Cabut izin praktik dokternya, bila perlu perguruan tinggi yang meluluskan dokter itu mencabut gelar dokter," ungkapnya, Selasa (15/4/2025), dikutip dari TribunJabar.id.

Ia meminta pelaku diproses hukum agar memberikan efek jera.

"Karena dokter itu profesi yang ketika dilantik diambil sumpah profesi. Harus ada tindakan tegas dan tidak bertele-tele. Sementara kasus pelecehannya proses sesuai hukum," tegasnya.

Terduga pelaku bernama Syafril Firdaus, seorang dokter spesialis obstetri dan ginekologi atau dikenal juga obgyn atau kandungan.

Kasatreskrim Polres Garut, AKP Joko Prihatin, mengatakan tim khusus dibentuk untuk menangkap pelaku.

"Posisi tim sudah dalam perjalanan, kita sudah lakukan pengejaran terhadap MSF," bebernya.

Korban pelecehan telah didatangi untuk dimintai keterangan.

"Ada beberapa tim yang sudah terbagi, satu tim untuk mengejar terduga pelaku, satu tim lain menjemput bola terhadap korban," lanjutnya.

Viral di Media Sosial

Dalam video yang beredar di media sosial terlihat tangan kiri dokter Syafril masuk ke pakaian pasien saat tes USG.

Meski pasien merasa tidak nyaman, pelaku tetap malanjutkan aksinya.

Kasus ini viral setelah diunggah dokter Mirza di akun Instagram @drg.Mirza.

Menurut dokter Mirza, pelaku melanggar SOP pemeriksaan USG dan tindakannya sangat menjijikkan.

Dokter Mirza sempat bertanya ke temannya yang berprofesi dokter kandungan yang menjelaskan perlunya asisten bidan untuk mendampingi tes USG.

"Gak ada dok, USG tranabdomen, tangan kanan di probe USG tangan kiri di keyboard USG."

"Kalau pun perlu menaikkan baju sampe setinggi dada, mintalah pasien untuk menaikkan sendiri, atau asisten bidan yg membantu. Jangan kita sendiri."

"Banyak langkah menghindari fitnah dan pelecehan," tulis teman dokter Mirza.

Kata Dinkes Garut

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Leli Yuliani, menyatakan kasus serupa sempat terjadi satu tahun lalu.

Ia belum mengetahui pelaku pelecehan sama dengan kasus setahun lalu atau tidak.

"Dulu ada yang laporan ke Dinkes dan itu sudah diselesaikan, kalau tidak salah waktu itu memang sudah melibatkan pihak aparat," bebernya.

Dari data Dinkes, pelaku tidak berstatus aparatur sipil negara (ASN) meski sempat melakukan praktik di sebuah rumah sakit milik pemerintah.

"Saya harus lihat lagi datanya ya, memang waktu itu (2024) sempat ada laporan dan sempat diselesaikan," imbuhnya.

Sebagian artikel telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Polisi Bentuk Tim Khusus Kejar Dokter Kandungan Cabul yang Lecehkan Pasien di Garut dan Kompas.com dengan judul Dugaan Pelecehan Seksual Dokter Kandungan di Garut, Dinkes Akui Pernah Tangani Kasus Serupa

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJbar.id/Nandri) (Kompas.com/Ari)

Sentimen: positif (48.5%)