Sentimen
Positif (44%)
13 Apr 2025 : 15.06
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Herzaky Mahendra Putra

Herzaky Mahendra Putra

Prabowo Mengaku Komunikasi Pemerintah ke Publik Masih Bermasalah, Demokrat: Namanya Pejabat Baru - Halaman all

13 Apr 2025 : 15.06 Views 13

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Nasional

Prabowo Mengaku Komunikasi Pemerintah ke Publik Masih Bermasalah, Demokrat: Namanya Pejabat Baru - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - DPP Partai Demokrat merasa wajar apabila penyampaian pesan atau gaya komunikasi pemerintah saat ini ke publik masih belum baik.

Pernyataan itu sebelumnya diakui oleh Presiden RI Prabowo Subianto saat diskusi dengan beberapa pemimpin redaksi media.

Menurut Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra, hal itu wajar lantaran, beberapa sosok yang mengisi jabatan di kabinet Merah Putih merupakan pejabat-pejabat baru.

"Sehingga memang mungkin maksudnya yang tadi komunikasi ke publik mungkin ada lah satu atau dua (yang kurang baik). Ya namanya masih fine tuning. Ya fine tuning. Namanya kita pejabat baru ada beberapa ya pejabat baru. Mesti memahami juga situasi," kata Herzaky saat ditemui awak media di Grand Sahid Jaya, Jakarta, Minggu (13/4/2025).

Menurut Herzaky, dengan adanya kesalahan di awal pemerintahan ini diharap bisa menjadi pembelajaran untuk ke depannya.

Meski begitu, Demokrat kata Herzaky, mengapresiasi pengakuan dari Presiden RI Prabowo Subianto terhadap masih kurang tepatnya kerja pemerintahan.

"Ini justru bagus Pak Prabowo mengakui bahwa ada kesalahan yang dilakukan oleh tim atau yang kurang baik. Ini pemimpin yang kita butuhkan. Yang mau menerima kritik, mau menerima masukan," kata dia.

Hanya saja, perihal dengan urusan atau komunikasi di internal kabinet, Herzaky memastikan kalau hal tersebut berjalan dengan baik.

Pasalnya, hampir setiap pekan, Presiden Prabowo mengajak para menterinya untuk berdiskusi termasuk menggelar rapat terbatas.

"Para Menteri-Menteri dari partai politik, ya hampir setiap minggu selalu ada diskusi kok. Ya memang ada yang tadi, ada yang SKP. Nggak setiap minggu. Ada yang ratas tapi sesuai dengan kebutuhan," ujar dia.

Sebelumnya, Presiden Republik Indonesia (RI), Prabowo Subianto mengakui bahwa saat ini masih ada masalah dalam komunikasi yang dilakukan oleh pemerintah. Namun, mantan Danjen Kopassus itu enggan menyalahkan pihak manapun.

"Saya kemarin saya sadar beberapa minggu lalu, bahwa komunikasi dari pemerintah yang saya pimpin memang agak kurang. Dan itu adalah tanggung jawab saya," ujar Prabowo dalam sambutannya acara Sarasehan Ekonomi di Menara Mandiri, Jakarta Pusat, Selasa (8/4/2025).

Mantan Menteri Pertahanan RI itu mengaku pihaknya memiliki alasan sendiri mengapa tidak mau banyak muncul menjelaskan kinerja pemerintah. Sebab, dia ingin lebih mengedepankan filosofi evidence based performance.

"Jadi saya enggan bicara tanpa bukti nyata. Itu sifat saya. Jadi saya harus selalu dinilai oleh hasil yang saya lakukan, prestasi yang saya lakukan, demikian yang saya minta dari rekan-rekan saya yang dekat saya hanya lihat mereka dari pengabdian mereka, dari prestasi mereka, dari energi mereka, dari niat mereka," jelasnya.

Presiden Prabowo mengatakan pihaknya punya persepsi masyarakat akan menilai dengan hasil yang dilakukan pemerintah. Karenanya, dia enggan hanya menjadi pemimpin yang hanya sekadar 'omon-omon' saja.

Bahkan seusai dilantik, Ketua Umum Partai Gerindra itu langsung mengumpulkan tim kecil dan langsung mulai bekerja. Dalam 5 bulan pertama ini, dia sengaja banyak bekerja tak terbuka diliput oleh media massa.

"5 bulan kita bekerja terus, tanpa diliput media kadang-kadang diliput media malah kerjanya sulit. karena media ingin bukti seketika," jelasnya.

Presiden Prabowo meminta semua pihak mengerti apa yang dikerjakan oleh pemerintah tidak bisa langsung dilihat hasilnya secara langsung. Dirinya pun bukanlah nabi Musa AS yang memiliki tongkat sakti.

"Dalam manajemen suatu organisasi dalam menjalankan suatu proyek tidak bisa seketika yang bisa seketika itu hanya Nabi Musa yang punya tongkat. Kita manusia tidak bisa langsung seketika, semua itu adalah perencanaan, perencanaan yang matang. Perencanaan dasarnya adalah pengumpulan data yang benar," ungkapnya.

Mantan Pangkostrad TNI AD itu mengibaratkan saat ini pemerintah sebagai petani yang sedang akan membangun sebuah pohon berbuah. Dia menyatakan, pohon itu tidak bisa berbuah secara langsung.

"Nggak bisa kita tanam pohon, kita minta buahnya turun lusa, tidak mungkin. Ini melawan hukum alam. Kita cari benih yang bagus, kita cari tanah yang cocok, kita harus ada sumber air, kita harus ada cuaca yang baik. Kita tanam, kita rawat, baru ada hasilnya. Mungkin lima tahun enam tahun ya kan," jelasnya.

Karena itu, Presiden meminta pemerintah untuk diberikan kesempatan untuk membangun negara. Sebaliknya, pemerintah juga berkomitmen terbuka dan transparan kepada masyarakat.

"Waktu kita ambil alih pemerintahan kita bekerja keras karena persiapannya sudah baik. Dan kita sudah punya strategi, kita sudah punya keyakinan apa yang harus kita lakukan.  Dan bagi kami, kami sangat terbuka, kami sangat transparan, kami buat buku strategi transformasi bangsa dan kita sebarkan saudara bisa buka disitu," pungkasnya.

Sentimen: positif (44.4%)