Sentimen
Informasi Tambahan
Grup Musik: APRIL
Kasus: mayat
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Serangan dan Pemindahan Paksa: Warga Palestina Terjepit di Tanah Sendiri - Halaman all
Tribunnews.com
Jenis Media: Internasional

TRIBUNNEWS.COM - Israel telah membatasi akses warga Palestina ke sekitar dua pertiga wilayah Gaza dengan menetapkan sebagian besar kawasan tersebut sebagai zona terlarang, menurut Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA).
Menurut laporan Al Jazeera, salah satu daerah yang terdampak adalah Rafah, di mana Israel mengeluarkan perintah pemindahan baru pada 31 Maret 2025, dengan peringatan akan adanya serangan militer yang lebih besar.
Pembatasan ini juga mencakup bagian dari Kota Gaza.
Pada Jumat pagi, 4 April 2025, pasukan Israel melancarkan serangan darat baru di Kota Gaza untuk memperluas apa yang mereka sebut sebagai zona keamanan.
Kejadian ini memicu gelombang pengungsian massal terbesar selama konflik ini, yang memaksa ratusan ribu warga Palestina yang sebelumnya sudah mengungsi untuk kembali meninggalkan tempat tinggal mereka.
Perjuangan terbesar yang dihadapi warga Palestina saat ini adalah pengungsian.
Abu Hazem Khalef, seorang pria lanjut usia yang mengungsi dari wilayah timur Kota Gaza, menyatakan, "Kami dipaksa pergi dan kami bahkan tidak tahu harus ke mana."
JALUR GAZA - Peta Jalur Gaza yang dirilis OCHA PBB pada 4 April 2025, memperlihatkan zona terlarang. OCHA menyebut dua pertiga wilayah Jalur Gaza berada di bawah perintah pengungsian Israel atau di zona terlarang, semua penyeberangan ditutup. (X OCHA OPT (Palestine)/@ochaopt)
Sementara itu, Mahmoud al-Gharabli, warga Palestina lainnya, menambahkan, "Kami kelelahan dan benar-benar hancur." Banyak yang mencari tempat yang aman untuk mendirikan tenda, tetapi tidak jelas kemana mereka harus pergi.
Serangan militer tersebut dilakukan setelah Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengancam akan meningkatkan tekanan militer terhadap Hamas.
Kembali pada Jumat, pasukan Israel melancarkan serangan udara besar-besaran yang menewaskan sedikitnya 38 orang, sementara serangan sehari sebelumnya menyebabkan 112 kematian, mayoritas diantaranya perempuan dan anak-anak.
Kondisi di Rumah Sakit al-Ahli di Kota Gaza sangat memprihatinkan, dengan laporan dari Al Jazeera menyebutkan bahwa banyak mayat tergeletak di lantai, dan dokter merasa tak berdaya dalam menyelamatkan nyawa.
Gencatan Senjata Runtuh
Israel melanjutkan serangannya ke Gaza sejak 18 Maret 2025, mengakhiri gencatan senjata yang telah berlangsung selama dua bulan.
Upaya perundingan dengan Hamas untuk mencapai kesepakatan lebih lanjut mengalami kebuntuan.
Netanyahu menuntut agar Hamas membebaskan 59 sandera Israel yang tersisa sebagai imbalan untuk tahanan Palestina dan bantuan kemanusiaan.
Namun, Israel menolak untuk berkomitmen mengakhiri perang atau menarik pasukannya dari Gaza.
Netanyahu juga menuntut agar Hamas melucuti senjatanya, sebuah syarat yang disebut oleh Hamas sebagai garis merah.
Sementara itu, Hamas mengusulkan untuk kembali ke kerangka gencatan senjata tiga tahap yang telah disepakati sebelumnya dan menawarkan pembebasan seluruh sandera secara bersamaan sebagai imbalan untuk gencatan senjata permanen.
Sejak dimulainya perang pada 7 Oktober 2023, lebih dari 50.523 warga Palestina telah tewas dan sekitar 114.638 orang mengalami luka-luka.
Di sisi lain, sebanyak 1.139 orang tewas di Israel akibat serangan Hamas, dengan lebih dari 200 orang masih disandera.
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).
Sentimen: negatif (100%)