Sentimen
Negatif (100%)
30 Mar 2025 : 11.46
Partai Terkait

Korban Tewas Gempa Myanmar Capai 1.644 Orang, Infrastruktur Rusak Perlambat Proses Penyelamatan - Halaman all

30 Mar 2025 : 11.46 Views 7

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Internasional

Korban Tewas Gempa Myanmar Capai 1.644 Orang, Infrastruktur Rusak Perlambat Proses Penyelamatan - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah militer Myanmar mengatakan pada Sabtu (29/3/2025) bahwa jumlah korban tewas akibat gempa yang mengguncang Myanmar bertambah menjadi lebih dari 1.600 orang.

Tidak hanya itu, gempa berkekuatan 7,7 SR ini juga mengakibatkan lebih dari 3.000 orang terluka.

"Sebanyak 1.644 orang tewas dan lebih dari 3.400 orang terluka, dengan sedikitnya 139 orang masih hilang setelah gempa berkekuatan 7,7 skala Richter tersebut," menurut pernyataan dari pemerintah militer Myanmar, dikutip dari Al Jazeera.

Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengatakan, upaya penyelamatan terhadap infrastruktur yang rusak.

“Kerusakan pada jalan tol Yangon-Nay Pyi Taw-Mandalay mengakibatkan gangguan layanan, dengan retakan dan distorsi permukaan yang memaksa bus jalan raya menghentikan operasinya,” kata badan PBB itu dalam sebuah pernyataan.

Hal tersebut juga dikonfirmasi oleh militer Myanmar.

Korban berjatuhan, tapi pihaknya sulit mengakses lokasi untuk menyelamatkan para korban.

“Infrastruktur seperti jalan, jembatan, dan bangunan terkena dampak, yang mengakibatkan jatuhnya korban dan cedera di kalangan warga sipil. "

"Operasi pencarian dan penyelamatan saat ini sedang dilakukan di daerah yang terkena dampak,” kata militer Myanmar.

Kekurangan Pasokan Medis

OCHA juga melaporkan, saat ini pihaknya kekurangan pasokan medis untuk menyelamatkan para korban.

"Kekurangan parah pasokan medis, termasuk peralatan trauma, kantong darah, anestesi dan alat bantu di negara yang diisolasi dari dunia luar oleh junta militer – juga telah mempersulit upaya bantuan, katanya, dikutip dari OCHA, dikutip dari CNN.

Saat ini, puluhan petugas medis telah dikerahkan di beberapa wilayah di Myanmar.

Beberapa wilayah di antaranya, Kota Mandalay, Magway, Nay Pyi Taw, dan Sagaing di Myanmar bagian tengah dan barat laut.

Namun terdapat beberapa wilayah yang terdampak paling parah, tapi akses untuk menuju ke lokasi sulit.

"Di bagian selatan, Kota Nyaungshwe, Kalaw dan Pinlaung merupakan wilayah yang paling parah terkena dampak gempa," kata OCHA dalam sebuah pernyataan.

OCHA juga mengatakan bahwa banyak korban yang masih berada di jalan-jalan sekitar rumahnya karena tempat tinggalnya hancur akibat gempa.

Banyak dari mereka yang juga takut akan adanya gempa susulan.

“Ribuan orang menghabiskan malam di jalan atau (di) ruang terbuka karena kerusakan dan kehancuran rumah atau takut akan gempa susulan,” kata badan tersebut.

OCHA melaporkan bahwa terdapat sekitar 1.200 rumah, 3 sekolah dan satu hotel yang hancur akibat gempa.

Tak ada sinyal dan padamnya listrik juga menjadi penyebab yang mengambat operasi penyelamatan.

Oleh karena itu, OCHA meminta kepada semua pihak untuk segera mengirimkan bantuan.

“Seiring dengan semakin meluasnya bencana ini, bantuan kemanusiaan yang mendesak sangat dibutuhkan untuk membantu mereka yang terkena dampak,” tambahnya.

Sebagai informasi, gempa berkekuatan 7,7 SR mengguncang Myanmar pada Jumat (28/3/2025).

Gempa terjadi sekitar pukul 12.50 siang waktu setempat di dekat Mandalay.

Kemudian gempa susulan terjadi beberapa menit kemudian, berkekuatan 6,4 SR.

Getaran gempa berkekuatan besar ini juga terasa hingga Thailand.

Di Myanmar, gempa berkekuatan besar ini merobohkan bangunan, jambatan hingga merusak jalan.

Setiap jalan khususnya di kota Mandalay, dipenuhi bangunan yang runtuh.

(Tribunnews.com/Farrah)

Artikel Lain Terkait Gempa di Myanmar

Sentimen: negatif (100%)