Sentimen
Informasi Tambahan
Agama: Islam
Partai Terkait
Tokoh Terkait
300 Sipil Palestina Tewas Dibom Israel Penjajah
Pikiran-Rakyat.com
Jenis Media: Internasional

PIKIRAN RAKYAT - Serangan udara Israel Penjajah terbaru di Gaza menyebabkan lebih dari 300 korban tewas, termasuk banyak anak-anak dan perempuan.
Menurut laporan dari sumber medis setempat, serangan ini kembali menambah panjang daftar korban jiwa dalam genosida yang terus berlangsung di wilayah tersebut.
Dalam pernyataan resmi, Hamas menyebut serangan ini sebagai tindakan pengkhianatan terhadap warga sipil yang sudah dalam keadaan terkepung dan tak berdaya.
Tujuan dari serangan ini, menurut mereka, adalah untuk menggagalkan kesepakatan gencatan senjata yang telah tercapai sebelumnya.
Izzat al-Risheq, anggota biro politik Hamas, mengatakan bahwa Israel mengorbankan nyawa para tahanan yang masih ada di Palestina.
"Keputusan Netanyahu untuk kembali berperang adalah keputusan untuk mengorbankan para tahanan pendudukan, dan merupakan hukuman mati bagi mereka," kata al-Risheq, dikutip dari Al Jazeera, Senin, 18 Maret 2025.
"Musuh tidak akan mencapai suatu hasil menggunakan perang dan penghancuran, yang bahkan mereka gagal capai melalui negosiasi," ucapnya menegaskan.
Kesepakatan gencatan senjata yang telah disepakati sejak Januari 19, 2025, tampaknya tidak bertahan lama, dengan kedua pihak saling menyalahkan.
Jihad Islam Palestina mengkritik keras langkah Israel yang mereka anggap sebagai upaya untuk merusak kesepakatan. Padahal, timbul sedikit harapan bagi warga Gaza yang terjebak dalam ketegangan genosida.
Sementara itu, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menjelaskan bahwa serangan ini merupakan langkah yang diambil karena tidak ada kemajuan dalam negosiasi untuk memperpanjang gencatan senjata.
Seiring dengan meningkatnya jumlah korban, Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa lebih dari 48.000 warga Palestina telah meninggal sejak awal konflik ini, dengan lebih dari 112.000 lainnya mengalami luka-luka.
Angka ini terus meningkat seiring berjalannya waktu, dengan laporan terbaru dari Kantor Media Pemerintah Gaza yang menyebutkan bahwa lebih dari 61.700 orang telah tewas, termasuk mereka yang masih hilang di bawah puing-puing bangunan yang runtuh akibat serangan udara.
PBB Soal Blokade Israel
Israel terus melakukan blokade di perbatasan-perbatasan Jalur Gaza. Ulah Israel ini menyebabkan terputusnya akses bantuan yang seharusnya didapatkan warga di Jalur Gaza.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) kembali menyalakan peringatan soal memburuknya situasi di Jalur Gaza. Penyeberangan kargo yang membawa bantuan tak bisa melintas.
"Rekan-rekan kemanusiaan kami di lapangan memperingatkan bahwa penutupan terus-menerus penyeberangan Gaza untuk masuknya kargo berdampak serius pada kemampuan PBB dan mitranya untuk menyediakan dukungan penting bagi orang-orang yang membutuhkan," kata juru bicara Stephane Dujarric dalam konferensi pers.
Hal yang dikhawatirkan dari blokade perbatasan Gaza ini adalah akan membuat situasi di wilayah tersebut semakin memburuk.
"Semakin lama penghentian bantuan ke Jalur Gaza berlanjut, semakin buruk konsekuensinya di lapangan," ujarnya.
Organisasi-organisasi yang mengirimkan bantuan terpaksa memangkas jatah makanan untuk memprioritaskan bantuan bagi sebanyak mungkin orang yang rentan.
"Situasi ketahanan pangan dapat memburuk secara drastis kecuali aliran bantuan ke Gaza dilanjutkan," ujarnya. ***
Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News
Sentimen: negatif (100%)