Sentimen
Negatif (79%)
15 Mar 2025 : 17.11
Informasi Tambahan

Kasus: covid-19

Partai Terkait
Tokoh Terkait
Lestari Moerdijat

Lestari Moerdijat

Miris! Jumlah Pekerja Anak Masih Tinggi, Gejolak Ekonomi Jadi Penyebabnya

15 Mar 2025 : 17.11 Views 21

Medcom.id Medcom.id Jenis Media: Ekonomi

Miris! Jumlah Pekerja Anak Masih Tinggi, Gejolak Ekonomi Jadi Penyebabnya

Jakarta: Gejolak ekonomi global bukan hanya berdampak pada sektor keuangan dan bisnis, tetapi juga berisiko memperburuk masalah sosial, termasuk meningkatnya jumlah pekerja anak. 
 
Ketika kondisi ekonomi sulit, banyak keluarga yang terpaksa melibatkan anak-anak mereka dalam dunia kerja demi membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari. 
 
Jika dibiarkan, hal ini bisa menghambat perkembangan sumber daya manusia (SDM) nasional dan memperburuk kesenjangan sosial.  Potensi lonjakan pekerja anak di tengah gejolak ekonomi Tren jumlah pekerja anak di Indonesia menunjukkan angka yang mengkhawatirkan. Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa jumlah pekerja anak sempat melonjak dari 0,92 juta pada 2019 menjadi 1,33 juta pada 2020.

Lalu akibat dampak ekonomi dari pandemi covid-19 hingga 2023, angka tersebut masih stagnan di 1,01 juta, menunjukkan bahwa masalah ini belum terselesaikan sepenuhnya.
 
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengingatkan bahwa situasi ekonomi yang tidak menentu dapat kembali mendorong peningkatan jumlah pekerja anak. 
 
"Gejolak perekonomian dunia yang berdampak pada perekonomian dalam negeri, dan berpotensi mempengaruhi proses pembangunan di sektor lain harus segera diantisipasi," ujar dia dalam keterangan tertulis, Sabtu, 15 Maret 2025.

Dampak buruk pekerja anak bagi masa depan bangsa Melibatkan anak dalam dunia kerja bukan hanya mengganggu hak mereka untuk memperoleh pendidikan, tetapi juga berdampak jangka panjang terhadap kualitas SDM nasional. 
 
"Dampak gejolak di sektor ekonomi berpotensi menerpa kehidupan keseharian masyarakat, terutama kelompok masyarakat marginal yang di dalamnya juga ada anak-anak yang rentan terdampak," ungkap dia. Strategi antisipasi Menurut Lestari, sejumlah langkah antisipasi dalam menghadapi dampak gejolak ekonomi harus direalisasikan.
 
Langkah tersebut, tambah Lestari, antara lain peningkatan dan kemudahan akses pendidikan, dukungan ekonomi keluarga, dan peningkatan kesadaran masyarakat dalam pemenuhan hak-hak anak. 
 
Selain itu, tambah Rerie, sapaan akrab Lestari, penegakan hukum secara ketat juga harus dilakukan terhadap pihak-pihak yang mempekerjakan anak-anak.  Menyelamatkan generasi penerus bangsa Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu sangat berharap potensi dampak dari gejolak ekonomi yang terjadi dapat dihadapi bangsa ini secara bersama-sama. 
 
Rerie mendorong agar upaya untuk membangun kolaborasi yang kuat antarpara pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah, serta masyarakat bisa segera dilakukan untuk mengantisipasi sejumlah dampak yang akan terjadi. 
 
Rerie sangat berharap pemenuhan hak-hak anak untuk mendapatkan masa depan yang lebih baik dan menjadi generasi penerus yang berdaya saing di masa datang dapat diwujudkan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

(ANN)

Sentimen: negatif (79.8%)