Sentimen
Negatif (100%)
9 Mar 2025 : 09.07
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Tel Aviv

Partai Terkait

Waktu Israel Hampir Habis, Houthi Segera Lanjutkan Serangan, Hamas Puji Sekutunya - Halaman all

9 Mar 2025 : 09.07 Views 16

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Internasional

Waktu Israel Hampir Habis, Houthi Segera Lanjutkan Serangan, Hamas Puji Sekutunya - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM – Kelompok Houthi atau Ansarallah di Yaman memberi Israel waktu empat hari untuk mengizinkan bantuan kemanusiaan kembali masuk ke Jalur Gaza.

Jika Israel tidak melakukannya, Houthi akan melanjutkan serangan di Laut Merah yang menargetkan kapal-kapal Israel.

“Jika setelah empat hari Israel terus mencegah masuknya bantuan ke Jalur Gaza, kami akan meneruskan operasi di laut untuk menyerang Israel,” kata pemimpin Houthi yang bernama Abdulmalik Al Houthi pada hari Jumat, (7/3/2025), dikutip dari The Times of Israel.

Berdasarkan kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas yang mulai berlakuk 19 Januari lalu, Israel diwajibkan mengizinkan masuknya bantuan ke Gaza.

Israel beberapa hari kemarin mengumumkan menghentikan aliran bantuan. Menurut Israel, alasannya adalah karena Hamas menolak usul dari Israel untuk memperpanjang gencatan senjata tahap awal dan pembebasan sandera.

Adapun ultimatum Houthi di aatas disampaikan beberapa hari sesudah Amerika Serikat (AS) menetapkan Houthi sebagai “organisasi teroris”.

Houthi mulai menyerang Israel setelah perang di Gaza meletus pada bulan Oktober 2023. Serangan itu adalah bentuk dukungan kepada warga Palestina di Gaza.

Israel mengklaim berhasil menangkis sebagian besar serangan Houthi. Namun, warga Israel sering harus berlarian ke tempat perlindungan pada malam hari ketika serangan dilancarkan.

Beberapa drone dan rudal yang ditembakkan Houthi sukses menghantam wilayah Israel, misalnya di Kota Tel Aviv dan Eilat.

GAZA HANCUR - Foto yang diambil dari kantor berita Wafa tanggal 6 Maret 2025 memperlihatkan bangunan-bangunan di Jalur Gaza hancur karena serangan Israel. Mesir mengusulkan rencana pembangunan kembali Gaza. (Wafa)

Di samping itu, Houthi juga melancarkan operasi yang menargetkan kapal-kapal Israel di Laut Merah. Operasi itu mengganggu pelayaran dunia.

Israel tidak diam saja melihat serangan Houthi. Israel membalasnya dengan serangan udara ke Yaman. AS dan Inggris yang menjadi sekutu Israel juga ikut menyerang Houthi.

Houthi berulang kali menegaskan baru akan menghentikan serangan jika perang di Gaza diakhiri. Sejak gencatan di Gaza diberlakukan, Houthi belum menyerang Israel lagi.

“Sikap ini berasal dari kewajiban keagamaan, kemanusiaan, dan prinsip, serta penjelasan dari apa yang sebelumnya diumumkan oleh Republik Yaman bahwa negara itu akan terus memantau komitmen entitas Zionis dalam memenuhi kewajibannya menurut perjabjian dengan kelompok perlawanan Palestina yang dipimpin oleh Hamas,” kata Houthi untuk menegaskan kembali kesiapannya untuk menyerang Israel, dikutip dari kantor berita Samaa.

Houthi mengatakan serangan terhadap Israel di lautan bertujuan untuk memblokade kapal-kapal Israel dan mencegah Israel melakukan genosida terhadap rakyat Palestina.

Kelompok itu juga menyindir negara-negara Arab yang dianggap kurang sumbangsingnya dalam persoalan Gaza.

“Kami tidak bisa melihat eskalasi, dihalanginya bantuan ke Gaza, dan kembalinya bencana kelaparan,” kata Al Houthi.

Pemimpin Houthi itu mengklaim Israel mengurangi komitmennya secara besar-besaran dalam perjanjian gencatan senjata dengan Hamas.

Menurut Al Houthi, peringan serangan dari pihaknya muncul ketika Israel menghadapi masa sulit karena didera krisis ekonomi akibat perang Gaza dan operasi militer Houthi di Laut Merah dalam beberapa bulan belakangan.

PUING-PUING GAZA - Foto yang diambil dari kantor berita Wafa tanggal 6 Maret 2025 memperlihatkan warga Palestina di antara puing-puing bangunan. (Wafa) Hamas memuji Houthi

Tekad Houthi untuk melanjutkan serangan yang menargetkan Israel dipuji oleh Hamas.

Hamas menyebut keputusan Houthi itu adalah bentuk perpanjangan dukungan kepada Gaza selama perang di Gaza berlangsung.

Otoritas yang berkuasa di Gaza itu juga meminta masyarakat internasional dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) agar sgeera bertindak untuk menghentikan “kejahatan kelaparan” yang dilakukan oleh Israel di Gaza.

“[Israel membuat warga Gaza kelaparan] dengan menutup perlintasan dan masuknya bantuan kemanusiaan,” kata Hamas.

(*)

Sentimen: negatif (100%)