Sentimen
Positif (88%)
3 Mar 2025 : 11.12
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Budapest, London, Paris

Kasus: kebakaran

Partai Terkait

Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1104: Zelensky Bertemu Raja Charles III - Halaman all

3 Mar 2025 : 11.12 Views 16

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Internasional

Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1104: Zelensky Bertemu Raja Charles III - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM - Perang Rusia-Ukraina telah memasuki hari ke-1104 pada Senin (3/3/2025).

Ketegangan masih terus meningkat di sepanjang perbatasan dan dampak yang jauh meluas ke seluruh dunia.

Di tengah situasi yang terus memanas, pertemuan penting terjadi antara dua tokoh besar dunia, yaitu Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Raja Charles III dari Inggris.

Kunjungan ini, membawa makna simbolis yang mendalam, baik bagi Ukraina yang terus berjuang menghadapi agresi Rusia, maupun bagi hubungan diplomatik antara Ukraina dan Inggris.

Selengkapnya simak peristiwa lainnya berikut ini.

Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1104: Zelensky-Raja Charles III Bertemu

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bertemu Raja Charles III di Sandringham, Inggris.

Dikutip dari The Guardian, pertemuan ini terjadi setelah Zelensky menghadiri pertemuan puncak Starmer dengan pemimpin Eropa.

Ini bukan pertama kalinya mereka bertemu, sebelumnya pada 2023, mereka bertemu di Istana Buckingham.

Inggris telah menjadi pendukung utama Ukraina dalam menghadapi invasi Rusia, memberikan bantuan militer, ekonomi, dan kemanusiaan.

Pada peringatan kedua invasi Rusia, Raja Charles menyatakan dukungan penuh kepada Ukraina, menyebut agresi Rusia sebagai "agresi yang tak terlukiskan" dan memuji keberanian rakyat Ukraina.

Kunjungan ini mempererat hubungan antara kedua negara dan mempertegas komitmen Inggris untuk terus mendukung Ukraina dalam perjuangannya melawan Rusia.

Diharapkan pertemuan ini memberikan dampak positif bagi Ukraina dalam memperkuat aliansi internasional.

Inggris Sediakan 5.000 Rudal Pertahanan untuk Ukraina

Inggris akan menyediakan 5.000 rudal pertahanan udara untuk Ukraina, seperti yang diumumkan oleh Starmer.

Inggris akan mengalokasikan £1,6 miliar (sekitar US$2 miliar) untuk pembelian rudal multiperan ringan, yang dikenal dengan nama Martlet.

Rudal ini diproduksi oleh perusahaan pembuat senjata Thales.

Martlet memiliki jangkauan lebih dari 6 km (3,7 mil) dan dapat ditembakkan dari berbagai platform, baik di darat, laut, maupun udara.

Zelensky Puji Dukungan Eropa dan Tekankan Pentingnya Jaminan Keamanan

Zelenskyy memuji "dukungan yang jelas dari Eropa, Inggris, Uni Eropa, dan Turki" setelah kembali ke Ukraina dari pertemuan puncak di London yang diselenggarakan oleh Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer.

"Lebih banyak persatuan, lebih banyak kemauan untuk bekerja sama," ucap Zelensky.

"Semua orang bersatu dalam isu utama – agar perdamaian menjadi nyata, kita membutuhkan jaminan keamanan yang nyata. Ini adalah posisi seluruh Eropa," imbuhnya.

Zelensky Puji Dukungan AS dan Tegaskan Jaminan Keamanan sebagai Kunci Perdamaian

Zelenskyy mengungkapkan pentingnya dukungan Amerika Serikat.

“Kami berterima kasih atas semua dukungan yang kami terima. Tidak ada hari di mana kami tidak merasa bersyukur.”

Ia menekankan, ketahanan Ukraina bergantung pada bantuan mitra internasional, yang juga berkontribusi pada keamanan mereka sendiri.

"Yang kami butuhkan adalah perdamaian, bukan perang tanpa akhir. Dan itu sebabnya kami mengatakan jaminan keamanan adalah kuncinya," tambah Zelenskyy.

Sebelumnya, Zelenskyy berupaya memajukan pembicaraan dengan Presiden AS, Donald Trump, setelah pertemuan yang sulit.

Ia mengisyaratkan kesiapan Ukraina untuk menandatangani kesepakatan mineral dan berharap untuk pembicaraan "konstruktif" dengan pemerintah AS mengenai langkah selanjutnya.

Pada Minggu (2/3/2025) malam, sebuah pesawat nirawak Rusia menyerang gedung apartemen bertingkat di kota Kharkiv, Ukraina, yang merupakan kota terbesar kedua di negara tersebut.

Serangan ini menyebabkan kebakaran dan melukai delapan orang, menurut wali kota Kharkiv, Ihor Terekhov.

Selain itu, tiga bangunan tempat tinggal lainnya rusak akibat serangan tersebut.

Di kota Zaporizhzhia, serangan pesawat nirawak Rusia lainnya melukai seorang warga sipil.

Serangan ini memicu kebakaran besar di sebuah bangunan tempat tinggal, menghancurkan atapnya, yang sebagian runtuh.

Dua orang berhasil diselamatkan dari bawah reruntuhan.

Gelombang ledakan yang terjadi merusak rumah-rumah di sekitarnya, menyebabkan puluhan orang kehilangan tempat tinggal.

Ukraina Protes Rotasi IAEA di Zaporizhzhia melalui Wilayah Pendudukan

Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) melakukan rotasi pengamat di PLTN Zaporizhzhia melalui wilayah pendudukan Ukraina, yang disertai oleh personel militer Rusia.

Kementerian Luar Negeri Ukraina menanggapi tindakan ini dengan mengirimkan nota protes kepada IAEA, menganggapnya sebagai evakuasi kemanusiaan yang dilakukan di bawah tekanan Rusia.

Dikutip dari Suspilne, rotasi ini melibatkan 27 pengamat IAEA, termasuk tiga inspektur, yang bertugas memantau keselamatan operasional dan fisik stasiun.

Untuk pertama kalinya, rute rotasi melewati sepenuhnya wilayah yang dikuasai oleh Rusia dan didampingi oleh prajurit Garda Rusia.

Rotasi ini seharusnya dilakukan sebulan lalu, namun tertunda dua kali.

Ukraina mengutuk fakta bahwa rotasi ini melibatkan wilayah yang mereka anggap sebagai pelanggaran kedaulatan dan integritas teritorial.

Kementerian Luar Negeri Ukraina juga menuduh Rusia memaksa karyawan IAEA untuk tetap tinggal lebih lama dari yang direncanakan, menyebabkan tekanan psikologis yang besar.

Ukraina menegaskan, tindakan tersebut melanggar hukum internasional dan resolusi Majelis Umum PBB, serta memperingatkan agar tidak ada tindakan serupa di masa depan.

Prancis dan Inggris Usulkan Gencatan Senjata Satu Bulan di Ukraina

Prancis dan Inggris mengusulkan gencatan senjata sebagian selama sebulan antara Rusia dan Ukraina, yang tidak mencakup pertempuran darat.

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengungkapkan hal ini dalam wawancara dengan surat kabar Le Figaro pada Minggu (2/3/2025).

Menurut Macron, gencatan senjata ini akan berlaku di udara, laut, dan fasilitas energi, namun tidak mencakup pertempuran di darat.

Macron menjelaskan bahwa keuntungan dari inisiatif ini adalah kemampuannya untuk lebih mudah dikendalikan.

Namun, ia juga menekankan tantangan dalam memverifikasi kepatuhan terhadap gencatan senjata, mengingat garis depan yang panjang, yang sejauh ini setara dengan jarak antara Paris dan Budapest.

Macron menambahkan, pada tahap kedua, tentara Eropa akan dikerahkan di wilayah Ukraina.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Sentimen: positif (88.9%)