Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Kediri
Tokoh Terkait
Program Makan Bergizi Gratis Dinilai Dapat Tingkatkan Kesehatan dan Prestasi Pelajar - Halaman all
Tribunnews.com
Jenis Media: Nasional

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dinilai menjadi salah satu inisiatif terbaru dalam upaya meningkatkan kesehatan dan prestasi pelajar di Indonesia.
Dengan menyediakan makanan bernutrisi bagi siswa dari berbagai jenjang pendidikan, program ini bertujuan mengurangi angka kekurangan gizi serta meningkatkan konsentrasi dan energi anak-anak selama belajar di sekolah.
Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa asupan gizi yang baik berpengaruh langsung terhadap daya pikir dan kemampuan akademik siswa. Anak-anak yang mendapatkan makanan sehat cenderung lebih fokus di kelas dan memiliki tingkat kehadiran yang lebih baik dibandingkan mereka yang kekurangan nutrisi.
Oleh karena itu, program MBG bisa menjadi langkah konkret dalam memastikan bahwa setiap pelajar memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang secara optimal.
"Selain dampak pada prestasi akademik, MBG juga membawa manfaat dalam pembentukan kebiasaan makan sehat sejak dini. Dengan terbiasa mengonsumsi makanan bergizi di sekolah, siswa dapat lebih memahami pentingnya pola makan yang baik dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari," kata Ketua Yayasan Konco Kulo Prabowo Gibran, Dr. Minadi Pujaya, dalam keterangannya, Sabtu (1/3/2025).
Menurutnya, ini berpotensi mengurangi risiko berbagai penyakit seperti anemia, obesitas, serta gangguan pertumbuhan pada anak dan remaja.
Namun, implementasi program ini memerlukan pengelolaan yang baik agar dapat berjalan secara efektif dan merata di seluruh daerah.
Pengawasan terhadap kualitas makanan, distribusi yang tepat waktu, serta keterlibatan berbagai pihak menjadi kunci keberhasilan MBG dalam jangka panjang.
Salah satu wilayah yang telah mulai menerapkan MBG adalah Kediri, dengan dukungan Yayasan Konco Kulo Prabowo Gibran, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi.
Program ini resmi berjalan sejak 24 Februari dan menargetkan lebih dari 4.000 siswa di berbagai jenjang pendidikan.
Tercatat sebanyak 336 anak PAUD/TK, 591 siswa SD kelas 1-3, 741 siswa SD kelas 4-6, 1.075 siswa SMP sederajat, dan 1.360 siswa SMA sederajat menerima manfaat dari program ini.
Minadi menegaskan bahwa program ini adalah bentuk investasi bagi generasi muda, bukan sekadar pengeluaran anggaran.
"Program MBG ini bukan pemborosan, tetapi investasi untuk anak-anak yang akan memegang masa depan bangsa. Harapannya, program ini bisa berjalan dengan baik dan merata di seluruh Indonesia," kata dia.
Selain memastikan makanan bergizi bagi para pelajar, Minadi mengatakan pihaknya juga membangun dapur dengan standar tinggi untuk menjamin kualitas masakan.
"Kami bikin dapur juga bukan dapur asal-asalan. Kita bikin dapur dengan standar yang tinggi. Sampai saat ini semua masakan kita sesuai standar yang bergizi," kata Minadi.
Dia mengatakan pengelola program berencana meningkatkan cakupan serta porsi makanan yang diberikan agar manfaatnya semakin merata.
"Mungkin ke depannya akan kami tingkatkan porsinya agar semakin merata," tambah Minadi.
Dengan berbagai langkah ini, diharapkan MBG tidak hanya meningkatkan kesehatan siswa tetapi juga menjadi bagian dari solusi jangka panjang untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Melihat dampak positif yang mulai terlihat di Kediri, implementasi MBG di berbagai daerah lainnya tentu menjadi hal yang dinantikan. Keberlanjutan program ini akan sangat bergantung pada koordinasi pemerintah, lembaga sosial, serta dukungan masyarakat luas.
"Jika dikelola dengan baik, MBG berpotensi menjadi salah satu langkah nyata dalam membangun generasi yang lebih sehat dan berprestasi," tandas dia.
Sentimen: positif (100%)