Sentimen
Negatif (99%)
27 Feb 2025 : 22.14
Partai Terkait

Publik AS Dihebohkan Langkah Fraksi Partai Demokrat di Maryland yang Legalkan Penjualan Kondom di TK - Halaman all

27 Feb 2025 : 22.14 Views 20

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Internasional

Publik AS Dihebohkan Langkah Fraksi Partai Demokrat di Maryland yang Legalkan Penjualan Kondom di TK - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM - Perdebatan panas kembali terjadi di antara masyarakat Amerika Serikat (AS) setelah fraksi Partai Demokrat meloloskan aturan yang melegalkan penjualan kondom di lingkungan Taman Kanak-kanak (TK) hingga Sekolah Menengah ke Atas (SMA).

Kebijakan ini diajukan di negara bagian Maryland setelah RUU 380, yang diperkenalkan oleh anggota legislatif Demokrat Nicole Williams dari Kabupaten Prince George, berhasil mendapatkan persetujuan dalam pemungutan suara di Dewan Perwakilan Maryland Jumat lalu (21/2/2025)

Dari pemungutan suara tersebut, Dewan Perwakilan Maryland mengesahkan RUU tersebut dengan hasil 89 mendukung dibandingkan 41 pihak yang menolak.

Dikutip dari Dailymail, melalui pengesahan RUU tersebut, peraturan yang melarang penjualan kondom dan alat kontrasepsi lainnya di mesin penjual otomatis di lingkungan sekolah pun dicabut.

Hingga saat ini, Maryland tetap menjadi salah satu dari sedikit negara bagian di mana penjualan kondom melalui mesin penjual otomatis yang disediakan sekolah merupakan tindakan kriminal.

Menurut Undang-Undang Pidana seksi 10-105, tindakan ini merupakan pelanggaran ringan yang dapat dihukum dengan denda hingga $1.000 atau sekitar Rp 16,4 Juta, seperti dilaporkan The Baynet

Langkah Maryland yang akhirnya mengikuti negara bagian lainnya untuk menyediakan kondom di sekolah ini kemudian menuai kontroversi karena satu detail yang membuat banyak pihak geram.

Hal ini terjadi lantaran RUU 380 mengikutsertakan taman kanak-kanak sebagai salah satu lingkungan sekolah di mana penjualan kondom atau alat kontrasepsi diperbolehkan.

Kebijakan ini pun menuai kecaman keras salah satunya datang dari anggota legislatif dari fraksi Partai Republik di Maryland, Kathy Szeliga .

Szeliga mengecam pengesahan RUU ini, dan menyatakan program “Kondom untuk anak-anak” menunjukkan bahwa para pembuat undang-undang telah “kehilangan akal sehatnya”

Anggota legislatif asal dapil Kabupaten Baltimore ini pun memperingatkan para orang tua di Maryland untuk “bangun” dan memprotes keputusan tersebut.

“Anggota legislatif Maryland benar-benar telah kehilangan akal sehat. Mesin penjual kondom di sekolah — mulai dari pra-sekolah hingga sekolah menengah? Ya, Anda membacanya dengan benar,” kata Szeliga setelah pengesahan RUU tersebut pada Kamis (26/2/2025) waktu setempat, seperti dilaporkan oleh WMAR.

“Terima kasih kepada HB 380, RUU ‘Kondom untuk Anak-Anak,’ sekolah anak Anda segera menjadi toko serba ada untuk alat kontrasepsi,” tambahnya.

“Apa lagi selanjutnya, terapi hormon di waktu istirahat?” tanyanya.

“Inilah yang terjadi ketika orang-orang yang berkuasa meletakkan ideologi di atas akal sehat.” pungkasnya.

Szeliga sebelumnya juga muncul di acara America Reports di Fox News pada hari Rabu (25/2/2025) untuk membahas polemik aturan tersebut.

Sosok yang memiliki dua cucu perempuan berusia tujuh tahun ini mengaku sedari awal menentang langkah Demokrat yang memasukkan TK dan SD dalam tingkatan lingkungan sekolah yang diperbolehkan untuk menjual kondom.

Szeliga mengaku sebelumnya telah mencari jalan tengah dengan mendorong agar RUU ini hanya mencakup sekolah menengah saja.

Namun, usulan perubahan ini ditolak dua kali di Dewan Perwakilan Baltimore yang dikuasai fraksi Partai Demokrat.

“Ketika mereka menolak usulan kami untuk hanya membatasi ini pada sekolah menengah, saya, seperti Anda, akan berkata, Anda sedang mendiskriminasi keluarga tradisional yang tidak ingin putri mereka yang berusia 14 tahun pergi ke sekolah menengah dan berjalan menyusuri lorong di depan mesin penjual alat seks,” katanya.

“Tapi menempatkan ini di pusat penitipan anak, taman kanak-kanak, atau pra-sekolah... Saya tidak bisa membayangkan cucu saya berjalan menyusuri lorong dan melihat mesin penjual warna-warni.” ungkapnya.

(Tribunnews.com/Bobby)

Sentimen: negatif (99.6%)