Sentimen
Positif (66%)
15 Feb 2025 : 17.09
Informasi Tambahan

Event: Pilkada Serentak

Kasus: Maling

Partai Terkait
Tokoh Terkait

Negara Tidak Bisa Berhasil Kalau Elitenya Tak Bisa Kerja Sama, Apalagi Maling

15 Feb 2025 : 17.09 Views 19

Voi.id Voi.id Jenis Media: News

Negara Tidak Bisa Berhasil Kalau Elitenya Tak Bisa Kerja Sama, Apalagi Maling

JAKARTA - Ketua Umum Partai Gerindra yang juga Presiden Prabowo Subianto bicara soal pentingnya kerja sama antar elite politik. Sebuah negara tak bisa berhasil bila elitenya tak solid bahkan menjadi maling.

Hal ini disampaikan Prabowo dalam pidato politiknya dalam HUT ke-17 Partai Gerindra yang digelar di Sentul, Jawa Barat, Sabtu, 15 Februari. Mantan Menteri Pertahanan itu awalnya bicara demokrasi khas Indonesia yang tidak mengenal lawan politik.

"Tidak ada lawan politik, yang ada adalah kawan seperjuangan," kata Prabowo saat berpidato di hadapan tamu undangan dan para kader yang hadir.

Adapun kegiatan tersebut dihadiri ketua umum partai koalisi Indonesia Maju (KIM) hingga perwakilan PDI Perjuangan PDIP.

Kemudian hadir juga para menteri dan wakil menteri di Kabinet Merah Putih serta tamu undangan lain.

"Dan kita bersaing tapi untuk ujungnya mengabdi, berbakti kepada negara, bangsa, dan rakyat Indonesia," sambung Prabowo yang mendapatkan riuh tepuk tangan.

Prabowo kemudian menyebut punya keyakinan hanya negara yang elitenya bekerja sama bisa bangkit. Katanya, sudah banyak contoh yang terjadi dan bisa dilihat masyarakat.

"Negara kalau elitenya tidak bisa kerja sama, apalagi elitenya maling tidak mungkin negara itu bisa berhasil," tegasnya.

"Kita mengerti hal ini, saya mengerti hal ini. Karena itu demokrasi kita harus khas, demokrasi kita harus setelah bersaing kita anggap pemilu, pilkada itu pertandingan. Kita bersaing. Begitu ada yang menang, ada yang kalah kita harus bersatu, kita harus kerja sama," sambungnya.

Meski begitu, Prabowo bilang tak semuanya harus masuk dalam pemerintahan. "Kalau perlu iya. Kalau tidak, juga enggak apa. Dalam arti, mereka yang tidak masuk kita tetap anggap patriot bangsa Indonesia," pungkasnya.

Sentimen: positif (66.6%)