Sentimen
Negatif (80%)
13 Feb 2025 : 05.22

Bank Sampah, Langkah Nyata Menuju Lingkungan Bersih dan Berdaya

13 Feb 2025 : 05.22 Views 53

Voi.id Voi.id Jenis Media: News

Bank Sampah, Langkah Nyata Menuju Lingkungan Bersih dan Berdaya

JAKARTA - Di era modern ini, gaya hidup berkelanjutan semakin menjadi perhatian masyarakat. Salah satu inovasi yang mendukung keberlanjutan adalah bank sampah, sebuah sistem yang memungkinkan masyarakat menabung sampah dan mendapatkan keuntungan dari sana.

Konsep bank sampah awalnya diperkenalkan oleh pemerintah sebagai solusi pengelolaan limbah yang lebih efektif. Seiring waktu, sistem ini berkembang dengan berbagai inovasi agar lebih mudah diakses oleh masyarakat.

Menurut Audrey Adhiarini, Strategic Partnership and Enterprise Lead DUITIN, bank sampah bekerja layaknya bank konvensional. Hal ini diungkap Audrey dalam acara konferensi pers ASEAN Blue Innovation Expo and Business Matching 2025.

"Bank sampah sebenarnya awalnya dibuat sama pemerintah untuk akhirnya bagaimana cara orang-orang nge-development, caranya dengan mudah. Nah bank sampah itu bank," ujar Audrey Adhiarini, saat ditemui di Penang Bistro, Pakubuwono, Jakarta pada Rabu,12 Februari.

"Kita bisa drop sampah, kita bisa nabung dari itu. Sistemnya adalah kita drop sampah langsung tarik tunai, atau bisa drop sampah terus kita tabung sebanyak-banyaknya, terus bisa kita tarik sewaktu-waktu," lanjutnya.

Dengan konsep ini, masyarakat diajak untuk tidak hanya membuang sampah sembarangan, tetapi juga melihatnya sebagai aset yang memiliki nilai ekonomi.

Audrey mengatakan cara agar generasi muda mau ikut terlibat untuk bank sampah. Ia merasa anak muda harus membangun komunitas yang peduli terhadap lingkungan. Pemerintah terus berupaya mengembangkan komunitas ini agar semakin banyak orang yang terlibat.

"Meranin community. Pemerintah berpikir bagaimana caranya mengembangkan komunitas kita, serta mengatasi permasalahan itu. Makanya tercipta bank sampah dan Indonesia salah satu negara punya bank sampah, sampai diikuti sama negara ASEAN lainnya," beber Audrey.

Media sosial menjadi alat yang efektif untuk menyebarkan informasi dan mengajak lebih banyak orang bergabung. Kisah sukses komunitas tertentu bisa menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk memulai inisiatif serupa.

"Dengan inovasi, ide, konektivitasnya dengan media sosial, bagaimana cara kita mengembangkan bank sampah. Berawal dari komunitas yang ngumpulin sampah di sekitar rumahnya, itu bisa sih," ujar Audrey.

Mendirikan bank sampah memang bisa dilakukan secara mandiri. Tetapi menurut Audrey, lebih baik bergabung dengan bank sampah yang sudah ada agar pengelolaannya lebih maksimal.

"Bikin bisa. Tapi kenapa enggak gabung sama yang established saja. Yang established saja belum dilakukan secara maksimal. Kenapa enggak gabung saja sama bank sampah yang ada?" ujarnya.

Dengan bergabung ke bank sampah yang sudah berjalan, kita bisa belajar dari sistem yang sudah ada dan berkontribusi untuk memperluas dampaknya.

Selain anak muda, salah satu strategi paling efektif dalam mengembangkan bank sampah adalah dengan melibatkan ibu-ibu. Mereka memiliki pengaruh besar dalam rumah tangga dan bisa menjadi penggerak utama dalam perubahan perilaku terkait pengelolaan sampah.

"Salah satu paling efisien ya, itu ngajak ibu-ibunya buat terlibat ke bank sampah. Saya penggemar berat dari kekuatan ibu-ibu," tambah Audrey.

Mengubah kebiasaan masyarakat dalam mengelola sampah memang tidak mudah dan memerlukan konsistensi. Namun, dengan edukasi yang terus menerus dan sistem yang semakin memudahkan, bank sampah bisa menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat urban.

Sentimen: negatif (80%)