Sentimen
Negatif (100%)
8 Feb 2025 : 11.46
Informasi Tambahan

Hewan: Ayam

Hati-Hati, Konsumsi Seblak Berlebihan Bisa Picu Masalah Ginjal dan Pencernaan

8 Feb 2025 : 11.46 Views 31

Voi.id Voi.id Jenis Media: News

Hati-Hati, Konsumsi Seblak Berlebihan Bisa Picu Masalah Ginjal dan Pencernaan

JAKARTA - Seblak termasuk camilan khas Indonesia yang banyak digemari, terutama di kalangan anak muda. Hidangan berbahan dasar kerupuk yang direbus ini biasanya disajikan dengan kuah pedas dan tambahan seperti telur, ayam, atau sosis.

Meskipun lezat, konsumsi seblak secara rutin perlu diperhatikan karena dapat berdampak negatif pada kesehatan.

Dokter spesialis penyakit dalam dari Rumah Sakit Hermina Bitung, dr. Lingga Ramot Gumelar, SpPD, mengungkapkan bahwa konsumsi seblak secara rutin atau makanan lain yang mengandung penyedap rasa berlebihan dapat berdampak negatif pada kesehatan ginjal.

"Asupan garam dan gula yang dikonsumsi secara berlebihan bisa memicu penyakit kronis seperti hipertensi dan diabetes," jelas dr. Lingga seperti dikutip ANTARA.

Menyoroti tren di kalangan anak muda yang gemar mengonsumsi seblak dan minuman manis, dr. Lingga menegaskan bahwa kebiasaan tersebut berisiko meningkatkan angka kejadian hipertensi dan diabetes. Kedua penyakit ini menjadi pemicu utama gangguan ginjal kronis yang semakin banyak terjadi.

Menurut data dari International Diabetes Federation (IDF), pada tahun 2021 Indonesia menempati posisi kelima sebagai negara dengan jumlah penderita diabetes terbanyak, mencapai 19,5 juta orang. Angka tersebut diperkirakan meningkat menjadi 28,6 juta orang pada tahun 2045. Sementara itu, data dari Kementerian Kesehatan tahun 2018 menunjukkan prevalensi hipertensi di Indonesia telah mencapai 34,1 persen.

Dr. Lingga menjelaskan hipertensi dan diabetes menyebabkan ginjal bekerja lebih keras dalam menyaring racun dan limbah dari tubuh. Jika kondisi ini terus berlangsung tanpa pengelolaan yang baik, risiko gagal ginjal akan semakin besar.

Selain berdampak pada ginjal, konsumsi seblak yang tinggi akan garam, penyedap rasa, serta cabai juga dapat menimbulkan masalah pencernaan. Lambung menjadi organ pertama yang terdampak akibat konsumsi makanan pedas dan berbumbu tajam secara berlebihan, yang dapat menyebabkan iritasi lambung hingga peningkatan produksi asam lambung.

"Mengonsumsi makanan pedas secara terus-menerus bisa menyebabkan iritasi lambung. Walaupun efeknya ke ginjal tidak langsung, gangguan pencernaan seperti asam lambung naik adalah masalah yang lebih dulu muncul," tambahnya.

Untuk menjaga kesehatan ginjal dan tubuh secara keseluruhan, dr. Lingga merekomendasikan agar masyarakat mulai membatasi konsumsi garam, gula, serta lemak berlebih. Selain itu, menjaga kecukupan asupan air putih dan rutin berolahraga sangat dianjurkan.

"Jenis olahraga perlu disesuaikan dengan usia. Jika sudah di atas 40 tahun, pilih yang lebih ringan, seperti jalan santai atau senam. Untuk yang lebih muda, bisa melakukan olahraga seperti bulu tangkis, basket, atau sepak bola," tutupnya.

Sentimen: negatif (100%)