Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Banda Aceh
Tarif listrik berkontribusi tekan laju inflasi di Aceh
Elshinta.com
Jenis Media: Ekonomi

Seorang warga sedang mengisi token listrik, di Banda Aceh, Senin (3/2/2025). ANTARA/Rahmat Fajri BPS: Tarif listrik berkontribusi tekan laju inflasi di Aceh Dalam Negeri Editor: Calista Aziza Selasa, 04 Februari 2025 - 07:31 WIB
Elshinta.com - Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh mencatat penurunan tarif listrik berkontribusi besar dalam menekan laju inflasi di provinsi ini pada Januari 2025.
"Secara keseluruhan, meskipun harga bahan pangan mengalami kenaikan. Dampak penurunan tarif listrik cukup signifikan dalam menekan laju inflasi," kata Kepala BPS Provinsi Aceh, Ahmadriswan Nasution di Banda Aceh, Senin.
Dia mengatakan, inflasi "month to month" (mtm) periode Desember 2024-Januari 2025 untuk kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga mencapai -9,97 persen dan memiliki andil terbesar terhadap deflasi Aceh sebesar -1,59 persen.
Kemudian, untuk kelompok penyumbang deflasi mtm lainnya, yakni tomat -0,21 persen, angkutan udara, jeruk nipis/limau dan labu siam/jipang masing-masing sebesar -0,01 persen.
"Sedangkan kelompok lainnya seperti cabai merah, ikan tongkol, ikan dencis, bawang merah, dan cabai rawit menyumbang inflasi mtm di Aceh," katanya.
Secara tahunan Aceh mengalami inflasi "year on year" (yoy) Januari 2024-Januari 2025 sebesar 1,61 persen. Artinya harga barang/jasa secara umum naik 1,61 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Sama seperti inflasi mtm, kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga juga mengalami deflasi tertinggi -7,55 persen sehingga mampu menekan laju inflasi di Aceh sebesar -1,20 persen.
"Kelompok ini menahan laju inflasi secara umum," ujarnya.
Dia menyebutkan andil deflasi utama pada inflasi Aceh Januari 2025, yakni dipengaruhi besar oleh tarif listrik sebesar -1,62 persen, disusul tomat -0,28 persen, kangkung -0,07 persen, bensin -0,06 persen dan angkutan udara -0,03 persen.
Adapun komoditas yang memiliki andil inflasi yoy ini didorong oleh kenaikan harga cabai merah 0,40 persen, emas perhiasan 0,36 persen, tarif air minum 0,32 persen, minyak goreng 0,29 persen dan sigaret kretek mesin 0,27 persen.
Dari lima kabupaten/kota di Aceh, ada tiga daerah mengalami deflasi mtm, yakni Meulaboh -0,44 persen, Banda Aceh -0,47 persen dan Aceh Tamiang -0,17 persen. Sedangkan Kabupaten Aceh Tengah inflasi mtm 0,27 persen dan Lhokseumawe 0,38 persen.
Adapun Inflasi yoy paling tinggi terdapat di Kota Lhokseumawe sebesar 2,41 persen. "Sedangkan paling rendah terdapat di Kota Banda Aceh sebesar 1,12 persen," kata Ahmadriswan.
Sumber : Antara
Sentimen: negatif (100%)