Nilai Tukar Rupiah Tetap Stabil dan Berpotensi Menguat
Beritasatu.com Jenis Media: Ekonomi
Jakarta, Beritasatu.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tetap stabil dan berpotensi mengalami penguatan.
"Kami memperkirakan ruang bagi nilai tukar untuk tetap stabil. Kami akan terus menjaga stabilitas ini. Secara fundamental, terdapat peluang bagi rupiah untuk stabil, bahkan cenderung menguat," ungkap Perry dikutip dari Antara, Sabtu (25/1/2025).
Perry menambahkan, bahwa stabilitas nilai tukar rupiah tetap terjaga meskipun menghadapi tantangan global. Langkah intervensi di pasar valuta asing, baik melalui transaksi spot, domestic non-delivery forward, maupun pembelian Surat Berharga Negara (SBN) dari pasar sekunder, menjadi strategi utama.
Beberapa faktor yang mendukung stabilitas rupiah antara lain tingkat inflasi yang terkendali dan pertumbuhan ekonomi yang positif.
"Selain itu, arus masuk dana asing juga meningkat pada triwulan IV 2024, dengan aliran ke SBN sebesar Rp 1,6 triliun dan ke Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) sebesar Rp 4 triliun. Hal ini turut memperkuat nilai tukar," jelas Perry.
Dari perspektif fundamental, kebijakan Dana Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA) diharapkan dapat meningkatkan pasokan dolar AS. Namun, Perry mengingatkan pentingnya mencermati dinamika global yang terus berkembang.
Pada Januari 2025, indeks dolar AS sempat mencapai level 109 sebelum turun ke kisaran 108 dalam dua hari terakhir. BI juga terus memantau kebijakan pemerintah Amerika Serikat dan arah suku bunga Federal Funds Rate (FFR) yang memengaruhi pergerakan indeks dolar AS.
"Kami berkomitmen untuk terus menjaga stabilitas nilai tukar rupiah," tutup Perry.
Sentimen: positif (99.2%)