Sentimen
Informasi Tambahan
Brand/Merek: Apple
Kab/Kota: Washington
Tokoh Terkait
TikTok Gelap di AS, Trump Berjanji Selamatkan Aplikasi Populer
Voi.id
Jenis Media: News
![TikTok Gelap di AS, Trump Berjanji Selamatkan Aplikasi Populer](https://i1.wp.com/imgsrv2.voi.id/Ez6D4BsBYdjFnY_NynkzpGQqL9CetSAyFGs9BhO-NKY/rs:fill/w:800/h:450/g:sm/wm:1:nowe:0:0:1/bG9jYWw6Ly8vcHVibGlzaGVycy80NTI3MzMvMjAyNTAxMTkyMTA4LW1haW4uY3JvcHBlZF8xNzM3Mjk1Njk2LmpwZWc.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
JAKARTA – TikTok resmi berhenti beroperasi untuk 170 juta pengguna di Amerika Serikat pada Sabtu malam, 19 Januari sebelum undang-undang yang melarang aplikasi ini berlaku pada Minggu, 19 Januari. Namun, Presiden AS terpilih Donald Trump menyatakan dalam unggahan di Truth Social bahwa ia akan berusaha menyelamatkan TikTok.
"SELAMATKAN TIKTOK!" tulis Trump sehari sebelum pelantikannya. Ia juga mengatakan kemungkinan besar akan memberikan perpanjangan waktu 90 hari untuk aplikasi tersebut setelah ia menjabat pada Senin. Pernyataan Trump ini muncul di tengah pemberitahuan resmi dari TikTok kepada penggunanya bahwa aplikasi tersebut sementara waktu tidak dapat digunakan di AS.
Pesan TikTok untuk Pengguna
Dalam pemberitahuan resminya, TikTok menulis: “Sebuah undang-undang yang melarang TikTok telah diberlakukan di AS. Sayangnya, itu berarti Anda tidak dapat menggunakan TikTok untuk sementara. Kami beruntung karena Presiden Trump telah menyatakan bahwa ia akan bekerja dengan kami untuk mencari solusi agar TikTok dapat kembali beroperasi begitu ia menjabat. Mohon tetap pantau perkembangan lebih lanjut.”
TikTok, yang dimiliki oleh perusahaan asal China ByteDance, juga telah dihapus dari toko aplikasi Apple dan Google pada Sabtu malam. Selain TikTok, aplikasi lain milik ByteDance seperti CapCut dan Lemon8 turut tidak tersedia.
Penutupan TikTok yang belum pernah terjadi sebelumnya membawa dampak besar, mulai dari hubungan AS-China, dinamika politik domestik AS, hingga ekosistem media sosial dan ekonomi pengguna aplikasi ini. TikTok yang telah menarik hampir separuh populasi AS memainkan peran penting dalam mendukung bisnis kecil, membentuk budaya daring, dan menjadi sumber penghasilan bagi jutaan orang.
Menurut undang-undang yang disahkan tahun lalu dan disetujui Mahkamah Agung pada Jumat, TikTok diberi waktu hingga Minggu untuk memutus hubungan dengan induk perusahaannya di China atau menghentikan operasinya di AS guna meredakan kekhawatiran tentang ancaman terhadap keamanan nasional.
Pengguna Cari Alternatif Baru
Dengan tidak berfungsinya TikTok, banyak pengguna beralih ke aplikasi alternatif, termasuk RedNote yang berbasis di China. Sementara itu, pesaing seperti Meta dan Snap mengalami kenaikan harga saham di tengah spekulasi meningkatnya jumlah pengguna dan pendapatan iklan.
Di media sosial, tagar seperti #TikTokRefugee dan #SaveTikTok menjadi trending, dengan banyak pengguna yang mengungkapkan kesedihan atas kehilangan platform tersebut. Salah satu pengguna menulis di platform X (dulu disebut Twitter): “Aku tidak menyangka mereka benar-benar akan mematikan TikTok. Sekarang aku sedih dan merindukan teman-teman yang aku buat di sana. Semoga semuanya kembali dalam beberapa hari.”
Sementara itu, pencarian daring untuk layanan VPN melonjak tajam setelah akses TikTok dibatasi, menurut data Google Trends. Pengguna di Instagram juga menyuarakan kekhawatiran tentang pesanan barang dari TikTok Shop yang belum diterima.
Trump Beri Harapan Baru
Presiden terpilih Trump menyatakan komitmennya untuk mencari solusi agar TikTok dapat kembali beroperasi di AS. Dalam wawancara dengan NBC, Trump mengatakan, “Perpanjangan waktu 90 hari kemungkinan besar akan diberikan karena ini adalah langkah yang tepat. Jika saya memutuskan untuk melakukannya, saya akan mengumumkannya pada hari Senin.”
I just spoke to Chairman Xi Jinping of China. The call was a very good one for both China and the U.S.A. It is my expectation that we will solve many problems together, and starting immediately. We discussed balancing Trade, Fentanyl, TikTok, and many other subjects. President Xi…
— Donald J. Trump Posts From His Truth Social (@TrumpDailyPosts) January 17, 2025
CEO TikTok, Shou Zi Chew, dijadwalkan menghadiri pelantikan presiden pada Minggu dan menghadiri rapat umum bersama Trump. Langkah ini dilihat sebagai upaya diplomasi untuk mempercepat solusi.
ByteDance, yang sebagian besar sahamnya dimiliki oleh investor institusional seperti BlackRock dan General Atlantic, menghadapi berbagai tawaran untuk mengakuisisi operasinya di AS. Beberapa laporan media menyebutkan bahwa Elon Musk juga telah mengadakan pembicaraan tentang kemungkinan membeli operasi TikTok di AS, meskipun ByteDance telah membantahnya.
Tantangan ke Depan
Sementara Trump memberikan harapan bagi pengguna TikTok, Pemerintah China melalui Kedutaan Besarnya di Washington mengkritik larangan tersebut. “China akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk melindungi hak dan kepentingan sahnya,” ujar seorang juru bicara.
TikTok, dengan valuasi yang diperkirakan mencapai 50 miliar dolar AS (Rp819 triliun), kini berada di persimpangan jalan. Masa depan aplikasi ini di AS akan sangat bergantung pada langkah-langkah yang diambil oleh pemerintahan Trump setelah ia resmi menjabat. Sementara itu, jutaan pengguna AS hanya bisa menunggu dengan harapan bahwa platform yang telah menjadi bagian penting dari kehidupan mereka akan segera kembali.
Sentimen: positif (98.4%)