JAKARTA - Militer Iran pekan ini menerima sekitar 1.000 drone strategis dan siluman buatan dalam negeri dengan daya rusak yang tinggi.

Pesawat-pesawat tersebut, yang telah dirancang dan diproduksi dalam kerja sama antara Kementerian Pertahanan dan militer, didistribusikan secara serentak di beberapa wilayah negara itu pada Hari Senin, dikutip dari IRNA 15 Januari.

Unmanned Aerial Vehicles (UAV) dapat terbang dengan jarak tempuh lebih dari 2.000 kilometer. UAV ini memiliki durasi terbang yang tinggi dan daya hancur yang tinggi.

Tak hanya itu, drone terbaru Iran juga diklaim dapat menghindari lapisan pertahanan berkat Radar Cross Section (RCS) tingkat rendah.

Upacara penyerahan dipimpin langsung oleh Panglima Militer Iran Mayor Jenderal Abdolrahim Mousavi, dihadiri oleh Menteri Pertahanan Brigadir Jenderal Aziz Nasirzadeh, dikutip dari Tasnim.

Dikatakan, pesawat nirawak ini dirancang untuk misi khusus, meningkatkan kemampuan pengintaian dan pemantauan perbatasan, sekaligus juga memperkuat daya serang jarak jauh Angkatan Darat terhadap target yang jauh.

UAV, yang dirancang oleh para ahli Kementerian Pertahanan, mencakup drone strategis multiguna Ababil-4 dan Ababil-5 yang dapat digunakan untuk pengintaian, misi patroli, peperangan elektronik, pengumpulan data dan pertempuran udara.

Angkatan Darat juga telah menerima drone Arash baru, yang dapat melakukan misi bunuh diri jarak jauh dengan akurasi yang sangat tinggi.

Sehari sebelumnya, Wakil Komandan Angkatan Darat Iran untuk Urusan Koordinasi Laksamana Muda Habibollah Sayyari mengatakan, militer akan menerima peralatan strategis baru dalam beberapa hari mendatang.