FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Ngotot menjadikan anaknya sebagai suksesor pemimpin negara, harapan Presiden ke-7 Indonesia, Jokowi, disebut wajar sebagai orangtua.

Politikus PDIP Ferdinand Hutahean mengatakan bahwa apa yang ada di benak Joko sebagai orangtua itu merupakan hal yang wajar.

"Wajar cita-cita sebagai seorang orangtua. Tetapi cita-cita orangtua belum tentu wajar untuk bangsa dan negara," ujar Ferdinand dalam unggahan akun Instagram pribadinya @ferdinand_hutahean (17/1/2025).

Dikatakan Ferdinand, Indonesia bukan semata-mata milik Jokowi dan kelompoknya sehingga semena-mena melakukan sesuatu sesuai kehendaknya.

"Karena bangsa ini bukan milik pribadi Jokowi, keluarganya, atau sekelompok mereka saja," cetusnya.

Ferdinand bilang, kerja-kerja buzzer belakangan ini bisa dilihat dengan mencoba memecah belah bangsa melalui penggiringan opininya.

"Ini terlihat dari buzzer yang terus mengagungkan Jokowi, mencaci PDIP, melecehkan Megawati, dan banyak hal," Ferdinand menuturkan.

Tambahnya, para buzzer bukan hanya mengagungkan Jokowi, tapi juga mencoba mengadu domba junjungannya dengan Megawati Soekarnoputri.

"Jokowi dan buzzernya tidak menginginkan PDIP bergabung dengan Prabowo Subianto," tandasnya.

Ditegaskan Ferdinand, pertemuan Prabowo dan Megawati bisa menjadi kunci kesuksesan dan keberhasilan bangsa ini kedepan.

"Kalau ini (Prabowo dan Megawati) tidak bersatu, maka kondisi bangsa kita, apalagi masih terus tangan Jokowi bermain sana sini, maka dendam politik akan terus membara di negara ini," kuncinya.

(Muhsin/fajar)