Esposin, KARANGANYAR--Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar mewaspadai penyebaran Human Metapneumovirus (HMPV).  Sebagai langkah kewaspadaan, Dinkes juga mulai menyiagakan sejumlah ruang isolasi di RSUD Karanganyar. 

Kepala Dinkes Karanganyar Purwati mengatakan saat ini tidak ada temuan kasus HMPV di Karanganyar. Langkah antisipasi dilakukan Dinkes, dengan menyiagakan ruang isolasi di RSUD Karanganyar. Ruang isolasi ini menggunakan ruang isolasi saat pandemi Covid-19 lalu. Kapasitas ruang isolasi tersebut ada sebanyak 19 tempat tidur (TT).

"Tempat isolasi sudah ada, dulu yang dipakai untuk Covid-19," kata dia kepada Espos, Kamis (16/1/2025).

Purwati mengatakan penanganan HMPV mirip saat pandemi Covid-19 lalu. Gejala yang diwaspadai penderita HMPV di antaranya meliputi batuk, pilek, demam, sakit tenggorokan, kesulitan bernapas pada kasus berat, bronkiolitis (peradangan saluran udara kecil) serta pneumonia. Ruang isolasi nanti lengkap dengan peralatan seperti alat bantu pernapasan, oksigen, dan sistem beranteroom. Selain itu, ruang ICU juga dilengkapi dengan kamar isolasi untuk pasien dengan infeksi emergency. 

"Jadi diwaspadai, gejala yang timbul akibat penyakit seperti flu, batuk, demam, sakit tenggorokan hingga sesak napas. Namun tidak usah panik tetap jaga kesehatan, hidup sehat. Memakai masker di tempat kerumunan," bebernya.

Purwati mengimbau kepada masyarakat untuk menerapkan perilaku hidup sehat untuk mengantisipasi virus ini. Antisipasi juga dilakukan dengan edukasi, sosialisasi masyarakat terkait penyakit itu. Dia menambahkan sosialisasi terus diberikan pada masyarakat terkait HMPV lewat sosial media maupun lewat kader puskesmas serta PKK. Kendati demikian, dia kembali memastikan tidak ada temuan virus HMPV di wilayah Karanganyar. 

Kabid Pelayanan Medik dan Keperawatan RSUD Kartini Karanganyar, dr Kristanto Setyawan mengatakan RSUD Karanganyar direkomendasi Kementrian Kesehatan sebagai RS rujukan untuk penyakit infeksi emerging di wilayah Kabupaten Karanganyar. Untuk itulah RSUD Kartini menyiapkan satu ruang isolasi di bangsal Wijaya Kusuma. 

“Tenaga medis spesialis paru juga kita miliki yang siap menangani kasus HMPV," katanya.