Sentimen
Undefined (0%)
14 Jan 2025 : 07.29
Partai Terkait

Indonesia Ajukan Penurunan Tarif Dagang dengan Amerika Serikat

14 Jan 2025 : 07.29 Views 8

Espos.id Espos.id

Indonesia Ajukan Penurunan Tarif Dagang dengan Amerika Serikat

Esposin, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, Indonesia bakal berupaya mengajukan penurunan tarif dagang dengan Amerika Serikat (AS) melalui kerja sama bilateral antarkedua negara.

Upaya ini dilakukan sebagai langkah mitigasi terhadap kebijakan tarif impor di masa pemerintahan Donald Trump mendatang.

"Kita sedang meminta supaya akan ada kerja sama ekonomi secara bilateral, supaya tarifnya kita turunkan," kata Airlangga seusai acara IBC Business Competitiveness Outlook 2025 di Jakarta, Senin (13/1/2025).

Airlangga mengatakan, kerja sama perdagangan Indonesia-AS dapat ditempuh melalui beragam mekanisme, salah satunya lewat perjanjian perdagangan bebas (free trade aggrement/FTA).

Sebagaimana diketahui, Trump akan dilantik sebagai Presiden AS ke-47 pada 20 Januari 2025. Merespons hal ini, Airlangga menjelaskan bahwa sebenarnya selama ini AS sudah mengenakan tarif bagi produk-produk impor asal Indonesia seperti apparel maupun komoditas.

Oleh karena itu, terkait isu tarif dagang yang akan diterapkan AS saat kepemimpinan Trum nanti bukanlah hal baru bagi Indonesia.

"Bagi kita dengan Amerika, Amerika mengenakan tarif ke kita. Jadi Amerika itu mengenakan tarif untuk sepatu, untuk baju, dan berbagai komoditas kita. Sedangkan yang tidak dikenakan tarif adalah Vietnam. Jadi kita sudah agak imun dengan tarif yang dikenakan Amerika terhadap Indonesia," jelasnya.

Sebelumnya, Airlangga Hartarto menerima kunjungan dari Duta Besar Australia untuk Republik Indonesia Penny Williams guna membahas peningkatan kerja sama ekonomi kedua negara.

Kunjungan Dubes Penny ke Kantor Kemenko Perekonomian Jakarta tersebut juga menjadi kunjungan menjelang akhir masa baktinya sebagai Dubes Australia untuk Indonesia.

“Kerja sama kuat antara Indonesia dan Australia sudah terjalin lama, dengan kedua negara merayakan 75 tahun hubungan diplomatik pada 2024. Di bawah masa bakti Dubes Penny, berbagai inisiatif kerja sama antara kedua negara terbentuk dan terhubung, seperti Prospera dan Katalis,” kata Airlangga dalam keterangannya di Jakarta, Kamis  (9/1/2025) seperti dilansir Antara.

Airlangga menjelaskan program-program tersebut telah mendukung keberlanjutan dan memperkuat hubungan bilateral, serta menunjukkan bagaimana kedua negara dapat bekerja sama untuk mendorong inklusivitas pertumbuhan ekonomi.

Dubes Penny menyampaikan bahwa tahun ini akan menjadi penting bagi dunia dan juga bagi kedua negara. Indonesia saat ini tengah menjalankan pemerintahannya yang baru, dan Australia akan menyelenggarakan pemilu dalam waktu dekat.

“Pemilu Federal Australia dijadwalkan akan berlangsung pada Mei 2025,” ujar Dubes Penny.

Pertemuan juga membahas peningkatan perdagangan kedua negara, terkait peningkatan sistem perdagangan dan kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Australia guna mendukung perdagangan yang berimbang dan saling menguntungkan.

Selama beberapa tahun terakhir, Australia telah memberikan dukungan berharga ketika Indonesia menjadi tuan rumah berbagai forum ekonomi internasional penting, seperti G20 pada 2022, ASEAN pada 2023, dan IPEF pada 2023.

Pada akhir pertemuan, Menko Airlangga menyampaikan terima kasih atas upaya berkelanjutan dari Dubes Penny dalam menjembatani dan memperkuat hubungan kedua negara.

Ia menilai Australia telah menjadi mitra strategis bagi Indonesia, tidak hanya di bidang perdagangan dan investasi, namun juga bidang lainnya seperti pendidikan.

“Kami berharap hubungan kerja sama yang sudah ada antara Indonesia dengan Australia dapat terus berlanjut dan diperkuat,” pungkas Airlangga.

Adapun Kongres Amerika Serikat (AS) pada Senin (6/1/2025) secara resmi mengukuhkan Donald Trump sebagai pemenang pemilihan presiden (pilpres) 2024, empat tahun setelah para pendukungnya menyerbu Gedung Capitol sebagai upaya untuk membatalkan hasil pilpres sebelumnya.

Sesi Kongres AS tersebut, sebagaimana dinyatakan Xinhua, Selasa, dipimpin oleh wakil presiden AS saat ini sekaligus kandidat Partai Demokrat yang kalah dari Trump dalam pilpres, Kamala Harris.

Penghitungan akhir suara elektoral menunjukkan bahwa Donald Trump mendapatkan 312 suara elektoral, melampaui 270 suara yang dibutuhkan untuk memenangkan kursi kepresidenan, sementara Kamala Harris meraih 226 suara.

Sentimen: neutral (0%)