Sentimen
Positif (95%)
14 Jan 2025 : 05.19
Partai Terkait

Kejar Free Trade Agreement, Pemerintah Indonesia Upayakan Penurunan Tarif Dagang dengan AS

14 Jan 2025 : 05.19 Views 4

Beritasatu.com Beritasatu.com Jenis Media: Ekonomi

Kejar Free Trade Agreement, Pemerintah Indonesia Upayakan Penurunan Tarif Dagang dengan AS

Jakarta, Beritasatu.com - Indonesia tengah berusaha menegosiasikan penurunan tarif perdagangan dengan Amerika Serikat (AS) melalui kerja sama bilateral antara kedua negara.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan, langkah ini diambil sebagai strategi untuk mengantisipasi kebijakan tarif impor yang kemungkinan diberlakukan di bawah pemerintahan Donald Trump, yang segera dilantik sebagai Presiden AS ke-47 pada 20 Januari 2025.

"Kita sedang meminta supaya akan ada kerja sama ekonomi secara bilateral, supaya tarifnya kita turunkan," kata Airlangga di Jakarta, Senin (14/1/2025), dilansir dari Antara.

Hubungan dagang antara Indonesia dan AS, kata dia, dapat ditingkatkan melalui berbagai mekanisme, termasuk perjanjian perdagangan bebas (free trade agreement/FTA).

AS memang sudah lama mengenakan tarif untuk berbagai produk Indonesia, mulai dari sepatu hingga pakaian.

"Bagi kita dengan Amerika, Amerika mengenakan tarif ke kita. Jadi Amerika itu mengenakan tarif untuk sepatu, untuk baju, dan berbagai komoditas kita. Sedangkan yang tidak dikenakan tarif adalah Vietnam. Jadi kita sudah agak imun dengan tarif yang dikenakan Amerika terhadap Indonesia," ucap dia.

Dalam konteks politik, Kongres AS pada 6 Januari 2025 secara resmi mengesahkan kemenangan Donald Trump sebagai pemenang Pilpres 2024. Trump berhasil mengumpulkan 312 suara elektoral, melebihi batas minimum 270 suara, sementara rivalnya, Kamala Harris, memperoleh 226 suara.

Acara pengesahan tersebut dipimpin oleh Kamala Harris, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Presiden AS dan merupakan kandidat Partai Demokrat dalam pilpres.  Pemerintah Indonesia pun berupaya menegosiasikan tarif dagang dengan pemerintahan baru AS di bawah kepemimpinan Donald Trump ini. 

Sentimen: positif (95.5%)