Sentimen
Negatif (96%)
11 Jan 2025 : 08.44
Informasi Tambahan

Event: Rezim Orde Baru

Partai Terkait

PDIP: Ucapan terima kasih Megawati ke Prabowo tunjukkan kenegarawanan

11 Jan 2025 : 08.44 Views 8

Antaranews.com Antaranews.com Jenis Media: Politik

PDIP: Ucapan terima kasih Megawati ke Prabowo tunjukkan kenegarawanan

Jakarta (ANTARA) - Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Said Abdullah menilai ucapan terima kasih Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri kepada Presiden Prabowo Subianto atas pemulihan nama baik Presiden Pertama RI Soekarno menunjukkan sikap kenegarawanan.

"Kenegarawanan Presiden Prabowo dan Ibu Mega patut kita contoh dan teladani sebagai mata air dalam membangun peradaban politik yang kering akhir-akhir ini," kata Said dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.

. Megawati berterima kasih kepada rakyat dan Prabowo luruskan sejarah Soekarno

Adapun ucapan terima kasih tersebut disampaikan pada perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-52 PDIP. Dalam acara itu, kata Said, ucapan terima kasih Megawati kepada Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dan Presiden Prabowo menjadi salah satu momen mengharukan.

Setiap Megawati berpidato, dirinya menuturkan Ketum PDIP tersebut selalu tersentuh hati saat berbicara dua hal, yakni saat berbicara tentang cita-cita Indonesia dan kisah perjuangan politik Bung Karno yang pada akhir kekuasaannya diperlakukan bak pesakitan politik.

Keluarnya Ketetapan (TAP) MPR Nomor XXXIII/MPR/1967 mencabut mandat Presiden Pertama RI Soekarno serta memberikan tuduhan bahwa Bung Karno dianggap memberikan keuntungan atas Gerakan G30S 1965 dan melindungi tokoh-tokoh yang terlibat dalam gerakan tersebut, sehingga membuat Soekarno dimakzulkan oleh MPR.

Setelah diberhentikan dari presiden, sambung Said, Bung Karno juga diperlakukan sebagai tahanan kota. Pada akhir hayat, Bung Karno pun wafat dengan kondisi yang sangat menyedihkan.

Selain itu, kata Said, anak-anak Bung Karno, termasuk Megawati menghadapi berbagai tekanan dan pembatasan politik pada masa Orde Baru. Orde baru juga melakukan de-Soekarnoisasi atau pelarangan atas penyebaran ajaran-ajarannya secara sistematis.

Menurut Said, berbagai sejarah itu tersimpan kuat dalam memori Megawati. Saking kuatnya ingatan itu maka ketika MPR mencabut TAP MPR NoXXXIII/MPR/1967, rasa haru dan terima kasih diucapkan kembali oleh Megawati.

"Tanpa andil Presiden Prabowo dan seluruh Pimpinan MPR serta dukungan seluruh elemen rakyat, mustahil TAP MPR yang menyangkutkan Bung Karno dengan G30S 1965 itu bisa dihapuskan," tuturnya.

. Megawati: Pemikiran Soekarno relevan jadi lentera tata pemerintahan

. Megawati selalu bela Soekarno bukan karena ayahnya tapi karena pejuang

. Keluarga Soekarno tidak akan menuntut soal TAP MPRS XXXIII

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2025

Sentimen: negatif (96.8%)