Espos.id, SEOUL - Penjabat Presiden Korea Selatan, Choi Sang-mok, meminta aparat keamanan menghindari terjadinya bentrokan fisik dalam upaya penangkapan terhadap Presiden Yoon Suk-yeol. Presiden Yoon yang berstatus nonaktif hingga kini masih bertahan di kediaman resmi kepresidenan di tengah ancaman penangkapan karena sudah berulang kali mangkir dari panggilan pemeriksaan aparat penegak hukum terkait langkahnya memberlakukan keadaan darurat militer pada Desember 2024 lalu. 

"Pastikan rakyat tidak disakiti dan hindari semua insiden seperti bentrokan fisik antara sesama aparat pemerintah dalam situasi apa pun," ujar Choi dalam sebuah rapat pemerintah seperti diberitakan kantor berita Korea Selatan, Yonhap, (Rabu 8/1/2025). 

Jumat (3/1/2025) lalu Kantor Penyelidik Korupsi Pejabat Tinggi (Corruption Investigation Office for High-ranking Officials, CIO), yang menyelidiki Presiden Yoon atas sangkaan memicu pemberontakan. gagal mengeksekusi surat perintah penangkapan dari pengadilan terhadap Yoon. Mereka terpaksa mundur setelah tertahan selama lima jam dalam upaya menangkap Yoon di rumah dinasnya lantaran dihalang-halangi personel Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). Paspampres bahkan kemudian memperkuat pengamanan terhadap rumah dinas presiden dengan memasang kawat berduri dan barikade serta menggunakan bus-bus untuk memblokade akses ke rumah itu. 

CIO sudah menyatakan mereka akan tetap mengeksekusi surat perintah penangkapan itu.

Sementara itu partai oposisi utama, Partai Demokrat, menyerukan penyelidikan terhadap Penjabat Presiden Choi Sang-mok atas tuduhan dia gagal bertindak sebagaimana mestinya untuk mengakhiri kebuntuan penyelidikan terhadap Presiden Yoon. Choi sejauh ini tidak melakukan apa pun seperti memerintahkan Paspampres mundur dan memberi kesempatan CIO menangkap Presiden Yoon, meski dia punya wewenang untuk itu. Partai Demokrat sebelum ini juga mengritik Choi karena tidak melakukan tindakan apa pun terhadap Kepala Paspampres, Park Chong-jun, meski dia berperan menghalang-halangi upaya penangkapan atas Presiden Yoon.