Sentimen
Informasi Tambahan
Hewan: Babi, Gajah
Kab/Kota: Wonogiri
Tokoh Terkait
Jawab Kritikan Warganet, Pawang Sebut Kondisi Gajah WGM Wonogiri Terawat Baik
Espos.id
Jenis Media: Solopos

Esposin, WONOGIRI — Pawang Gajah Taman Satwa Objek Wisata WGM Wonogiri, Andi Setyo Nugroho, memastikan kondisi sepasang gajah di Taman Satwa Objek Wisata Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri sangat sehat dan terawat dengan baik.
Hal itu disampaikan Andi menjawab kritikan yang ramai di media sosial soal kondisi gajah di WGM yang disebut menyedihkan karena kaki mereka dirantai di kandang yang kurang terawat. Dalam unggahan di media sosial juga disebutkan kondisi gajah menunjukkan perilaku stres.
Andi menerangkan sepasang gajah yang ia rawat dalam kondisi sehat. Memang pada beberapa tahun lalu, dua gajah itu sempat kurang terawat. Tetapi mulai 2024, gajah itu sudah mendapat perawatan intensif.
Hal itu bisa dilihat dari perkembangan berat badan gajah di Taman Satwa WGM Wonogiri yang kini berusia 30-an tahun itu. Satu gajah bernama Panampu kini memiliki berat badan 2,9 ton, sedangkan gajah lainnya bernama Sari memiliki berat badan 2,7 ton.
Berat badan gajah itu sudah bertambah 200 kg dibandingkan pada awal 2024. Begitu pula dengan kondisi kulit gajah yang sekarang sangat sehat, tidak ada jamur, dan lainnya. Selain itu, kandang gajah sudah sesuai dengan standar yang ada karena sudah diizinkan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jateng.
Dia menyebut gajah-gajah itu setiap pagi dikeluarkan dari kandang, kecuali saat ada banyak pengunjung. Jika memaksa mengeluarkan gajah saat ada pengunjung bisa membahayakan pengunjung. Dia tidak membantah gajah-gajah itu dirantai.
“Gajahnya dirantai kalau saya dan pawang lain pulang. Kami pulang jam empat sore. Kalau tidak dirantai kan bahaya, bisa lepas dari kandang. Lagipula gajah itu memang sedang berahi. Kalau pagi sampai sore rantainya dilepas. Kan pengunjung juga bisa memberi makan kalau siang,” kata Andi saat ditemui Espos di sela-sela merawat gajah itu di Taman Satwa WGM Wonogiri, Senin (6/1/2025) pagi.
Mandi 4 Kali Sehari
Andi menjelaskan masing-masing gajah itu diberi makan minimal 20 ikat rumput kalanjana yang beratnya 10% dari bobot gajah. Semua gajah selalu dimandikan empat kali sehari, yakni pukul 08.00 WIB, 11.00 WIB, 13.00 WIB, dan 14.00 WIB.
Kegiatan mandi itu wajib dilakukan agar suhu tubuh gajah itu tetap terjaga mengingat satwa itu tidak memiliki pori-pori kulit. ”Setiap jam sembilan malam, kami juga ke sini, ngecek gajah sekaligus ngasih pakan. Kalau pagi saya angon,” ujar Andi.
Sebelumnya, Kepala Dinas Olahraga Pemuda dan Pariwisata (Disporapar) Wonogiri, Haryanto, mengatakan sepasang gajah di Taman Satwa Objek Wisata WGM itu dalam kondisi sehat dan terawat. Ada pun gajah itu dirantai karena sedang masa berahi, sehingga perilaku mereka lebih agresif. Petugas perlu merantai kaki gajah.
Di sisi lain, petugas merantai kaki gajah di Taman Satwa WGM Wonogiri hanya saat sore hingga malam hari. Hal itu untuk memastikan satwa besar tersebut tetap di kandang ketika petugas tidak berada di dekat mereka. Sepasang gajah bernama Panampu dan Sari itu juga dirawat secara serius setiap hari.
“Gajah itu dirantai karena sedang berahi. Kalau dilepas begitu malah membahayakan. Kondisi gajahnya juga sehat. Kaki dan badannya besar. Berat badannya naik,” kata Haryanto saat dihubungi Espos, Senin (6/1/2025).
Haryanto menampik gajah itu disebut mengalami stres karena dirantai dan dikandangkan. Mahout atau pawang gajah itu setiap pagi selalu mengeluarkan dua ekor gajah berumur 30-an tahun tersebut dari kandang. Mereka dilepaskan dan dinaiki para pawang untuk berjalan-jalan dan mencari makan di sekitar kandang.
Pawang gajah di taman satwa itu pun sudah terlatih. Dispora mendatangkan pelatih pawang gajah profesional dari Taman Nasional Way Kambas. Menurut dia, perawatan gajah dan sejumlah satwa lain di Taman Satwa Objek Wisata WGM Wonogiri dipantau secara rutin oleh BKSDA.
Tiap Pagi Jalan-jalan
Bahkan satwa-satwa di taman tersebut merupakan milik BKSDA yang dipinjamkan ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri. Haryanto menyebut Pemkab mengalokasikan anggaran sekitar Rp280 juta untuk pakan satwa. Meski anggaran itu minim, dia memastikan angka itu cukup untuk memberi pakan layak untuk para satwa.
Pantauan Espos di Taman Satwa WGM Wonogiri pada Senin pagi, tampak gajah-gajah itu sedang diangon para pawang gajah di luar kandang. Dua pawang menaiki masing-masing gajah yang sedang mencari makan rumput di sekitar kandang.
Setelah itu pawang kembali memasukkan gajah ke kandang untuk diberi pakan rumput kalanjana sekaligus dimandikan. Sejumlah pengunjung menonton gajah itu dari luar kandang.
Selain gajah, di taman satwa tersebut terdapat hewan lain seperti kera ekor panjang, rusa, dua urang utan, babi hutan, dan sejumlah jenis burung. Kandang untuk dua orang utan berukuran sekitar 3 meter x 3 meter dengan dobel jeruji.
Kandang kera ekor panjang dan babi hutan tidak jauh berbeda. Kandang rusa lebih besar namun tampak becek. Kandang satwa yang tampak lebih bersih yakni burung-burung dan angsa.
Sementara itu, perbincangan di media sosial terkait pengelolaan gajah di taman satwa WGM disusul dengan petisi digital. Petisi itu meminta ada perbaikan kondisi dan pemeliharaan gajah di WGM Wonogiri. Petisi yang dimulai pada Kamis (2/1/2025) itu sudah ditandatangani sebanyak 2.920 orang hingga Senin siang.
Sentimen: neutral (0%)