Sentimen
Informasi Tambahan
Brand/Merek: Honda
Grup Musik: APRIL
Kab/Kota: Solo, Sukoharjo
Kasus Beli Mobil Tunai Jadi Kredit, Diler Honda Solo Baru Beri Klarifikasi
Espos.id
Jenis Media: Solopos

Espos.id, SUKOHARJO – Manajemen diler mobil Honda Solo Baru memberikan klarifikasi terkait gugatan perdata perbuatan melawan hukum yang diajukan seorang warga Kelurahan Penumping, Kecamatan Laweyan, Kota Solo, Anindya Indira Madyarastri. Anindya menggugat sejumlah pihak termasuk diler Honda Solo Baru karena merasa dirugikan lantaran membeli mobil Honda CRV Prestige senilai Rp640 juta secara kontan namun dia kemudian ditagih kredit yang menurut dia tanpa sepengetahuannya.
Mediasi lanjutan gugatan perdata perbuatan melawan hukum digelar di Pengadilan Negeri (PN) Sukoharjo, Senin (6/1/2025). Mediasi gugatan perdata itu berakhir buntu lantaran manajemen diler Honda Solo Baru melakukan proses jual beli mobil sesuai prosedur. Proses jual beli mobil telah selesai sehingga tidak merugikan konsumen.
Kuasa hukum diler Honda Solo Baru, Tukinu, menjelaskan awalnya Anindya sepakat membeli mobil Honda CRV Prestige senilai Rp641 juta pada April 2022. Kala itu, Anindya dan suaminya diberi penjelasan bahwa proses pembayaran pembelian mobil sesuai keterangan di brosur. “Diler Honda Solo baru tidak menerima pembayaran secara tunai untuk pembayaran mobil. Pembayaran mobil hanya dilayani lewat transfer rekening virtual account atas nama Honda Solo Baru dan bukan rekening pribadi atau perseorangan,” kata dia.
Menurut Tukinu, Honda Solo Baru menerima dua kali tranfer uang dari Anindya. Yakni, uang muka senilai Rp5 juta pada 12 April 2022. Kemudian, pembayaran mobil yang diterima pada 19 April 2022 senilai Rp435 juta. Artinya, masih ada kekurangan pembayaran mobil senilai 201 juta. Beberapa hari kemudian, diler Honda Solo Baru menerima surat dari PT Maybank Finance Solo Baru yang memberitahukan kekurangan pembayaran mobil senilai Rp201 juta dilunasi oleh PT Maybank Finance Solo Baru. “Mobil Honda CRV Prestige dikirim dan diterima Anindya karena secara hukum jual beli telah selesai. Jadi, klien saya sama sekali tidak merugikan konsumen. Justru mengapa diseret-seret ke persoalan hukum,” ujar dia.
Lebih jauh, Tukinu menjelaskan ada perjanjian kredit antara PT Maybank Finace Solo Baru dengan debitur atas nama Anisah Septi Nurwidi dengan persetujuan Anindya. “ Jadi klien saya [Honda Solo Baru] tidak tahu Anindya telah mentransfer uang senilai Rp200 juta ke rekening bank milik istri sales diler mobil. Sekali lagi, pembayaran mobil hanya dilayani lewat tranfer virtual acoount atas nama perusahaan, bukan rekening pribadi atau perseorang. Klien saya tidak melakukan perbuatan melawan hukum,” ujar dia.
Ditemui di PN Sukoharjo, Anindya mengaku tidak pernah melakukan perjanjian kredit pembelian mobil dengan pihak diler mobil maupun leasing. Dia juga tidak pernah menandatangani perjanjian kredit pembelian mobil dengan perusahaan leasing. Anindya mengajukan gugatan gugatan perdata perbuatan melawan hukum lantaran merasa dirugikan karena membeli mobil secara kontan namun ditagih kredit tanpa sepengetahuannya. Ada enam tergugat dalam perkara tersebut, yakni diler Honda Solo Baru, Maybank Finance Solo Baru, PT Satria Elang Mandiri, sales diler Honda Solo Baru dan istrinya, dan notaris. Serta turut tergugat Otoritas Jasa Keuangan (OJK). “Mobil Honda CRV Prestige ditarik oleh debt collector sejak Agustus 2024. Saya merasa dirugikan karena membayar pembelian mobil secara tunai tapi jadinya kredit,” papar dia.
Sentimen: neutral (0%)