Esposin, SOLO -- Sekolah-sekolah di bawah Yayasan Al Abidin Solo telah merevisi ketentuan atau syarat pengambilan rapor siswa pada Semester I Tahun Ajaran 2024-2025. Pengambilan rapor tidak lagi mewajibkan pelunasan uang buku dan kegiatan Semester II.

Informasi tersebut disampaikan juru bicara Yayasan Al Abidin Solo, Imam Samodra, saat bertemu dengan para legislator Komisi IV DPRD Solo, Senin (6/1/2025). Pertemuan digelar untuk mengklarifikasi kritik dan masukan sejumlah wali murid Al Abidin.

"Pelunasan pembayaran uang buku dan kegiatan Semester II, bukanlah syarat untuk pengambilan rapor, sehingga anak-anak tetap dapat menerima hasil belajar mereka tanpa harus merasa terbebani. Kebijakan ini kami sampaikan sebagai bentuk empati dan perhatian kami terhadap berbagai kondisi keluarga siswa," ungkap dia.

Kebijakan itu, menurut Imam, juga untuk memastikan setiap siswa di bawah naungan Yayasan Al Abidin Solo bisa mendapatkan hak mereka, tanpa terkendala persoalan administrasi. Selain itu, perincian pembiayaan buku dan kegiatan telah disampaikan oleh SDII, SDICT dan SDTQ, kepada para wali murid atau orang tua siswa.

"Kami percaya dengan memahami alokasi dana secara jelas, orang tua dapat melihat setiap pembayaran yang dilakukan digunakan secara optimal untuk mendukung pembelajaran, pengembangan potensi siswa, serta berbagai kegiatan yang menunjang tumbuh kembang mereka," urai dia.

Imam juga menyampaikan orang tua atau keluarga yang membutuhkan waktu lebih lama untuk melunasi pembayaran akan diberikan toleransi pelunasan pembiayaan buku dan kegiatan hingga 28 Februari 2025. Kebijakan itu disebut bukan sekadar fleksibilitas, tetapi juga wujud nyata dari kepedulian yayasan terhadap kondisi ekonomi wali murid.

"Kami ingin memastikan Sekolah Al Abidin selalu hadir untuk mendukung keluarga dalam mendampingi anak-anak mencapai pendidikan terbaik. Kami menyadari kepercayaan wali murid kepada kami adalah amanah besar yang harus dijaga. Sehingga kami akan terus berupaya memberikan pelayanan terbaik, mendengarkan aspirasi, dan memastikan komunikasi yang terbuka," tegas dia.

Pelayanan Makan Siang

Lebih jauh, Imam menyatakan makan siang adalah salah satu fasilitas yang disediakan secara gratis oleh sekolah pada saat tertentu untuk mendukung kenyamanan siswa selama aktivitas belajar. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan makan siang, Yayasan Al Abidin Solo telah melakukan beberapa penyesuaian berdasarkan masukan dan saran dari orang tua.

Salah satu perubahan yang telah diterapkan yaitu mengubah sistem makan siang dari yang sebelumnya dalam bentuk boks menjadi prasmanan. Perubahan ini bertujuan memberikan pengalaman makan yang lebih nyaman dan fleksibel bagi siswa.

Dengan sistem prasmanan, siswa dapat memilih porsi dan menu sesuai selera dan kebutuhan mereka, sekaligus mendorong mereka belajar bertanggung jawab mengambil makanan secukupnya dan menghindari pemborosan.

Selain itu, sistem ini memungkinkan sekolah menyajikan menu yang lebih variatif, bergizi, dan menarik untuk mendukung kesehatan siswa. Lebih dari sekadar memenuhi kebutuhan fisik, melalui layanan makan siang ini, sekolah juga berupaya menanamkan karakter positif kepada siswa.

Dalam proses makan bersama, siswa diajari disiplin, antre dengan tertib, menghormati teman, serta bersyukur atas rezeki yang diberikan. Hal ini menjadi bagian dari pendidikan karakter yang diintegrasikan ke dalam setiap aktivitas di sekolah, termasuk saat makan siang.

"Dengan begitu, makan siang tidak hanya menjadi waktu istirahat, tetapi juga kesempatan untuk membangun nilai-nilai yang baik pada diri siswa. Kami juga terus melakukan evaluasi terhadap menu, higienitas, dan proses distribusi makanan untuk memastikan layanan ini tidak hanya memenuhi standar gizi," jelas dia.

Sebelumnya pada Selasa (24/12/2024), wali murid sekolah Al Abidin Solo mengadakan audiensi dengan Komisi IV DPRD Solo untuk menyampaikan berbagai persoalan, kritik, dan masukan terkait penyelenggaraan pendidikan oleh Yayasan Al Abidin. Kali ini, giliran Komisi IV mengundang Yayasan untuk memberikan klarifikasi dan tanggapan atas berbagai masukan dan kritik wali murid tersebut.