Esposin, SOLO -- China tengah menghadapi peningkatan kasus infeksi Human metapneumovirus (HMPV), virus pernapasan, yang mengakibatkan rumah sakit menjadi penuh. Selain itu, pemerintah China juga menerapkan langkah-langkah darurat untuk menanggulangi penyebaran wabah tersebut. 

Human metapneumovirus (HMPV) telah diidentifikasi sebagai penyebab peningkatan kasus infeksi di berbagai provinsi di wilayah utara China selama musim dingin ini. Dalam kasus ini, anak-anak menjadi kelompok yang paling terdampak.

Gambar dan video yang menunjukkan orang-orang memakai masker di rumah sakit di China mulai beredar di media sosial. Laporan lokal mengungkapkan bahwa situasi wabah HMPV ini menyerupai kondisi awal wabah Covid-19.

Dikutip dari Independent, Senin (6/01/2025), Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, menyampaikan, infeksi saluran pernapasan cenderung mencapai puncaknya selama musim dingin. 

“Penyakit ini tampaknya tidak terlalu parah dan menyebar dalam skala yang lebih kecil dibandingkan tahun sebelumnya,” katanya.

Apa yang dimaksud dengan HMPV?

Human metapneumovirus (HMPV) adalah virus pernapasan yang memicu gejala serupa dengan flu biasa dan influenza. Meskipun umumnya bersifat ringan, virus ini dapat mengakibatkan komplikasi serius seperti pneumonia, terutama pada bayi, lansia, dan individu dengan sistem imun yang lemah.

Meskipun bukanlah virus baru, HMPV telah mendapatkan perhatian karena lonjakan kasus yang terjadi, terutama di kalangan anak-anak di bawah usia 14 tahun di China utara.

HMPV yang kali pertama diidentifikasi pada tahun 2001, adalah virus RNA untai tunggal yang menyebar melalui tetesan pernapasan atau kontak dengan permukaan yang terkontaminasi. 

Infeksi ini sebelumnya telah ditemukan di berbagai negara, termasuk Inggris. Lonjakan kasus HMPV di Tiongkok
Peningkatan kasus ini terjadi bersamaan dengan cuaca dingin dan lebih banyak aktivitas di dalam ruangan, kondisi yang umumnya mempercepat penyebaran virus pernapasan. 

Otoritas kesehatan menegaskan lonjakan kasus ini mengikuti pola musiman yang biasa terjadi.

Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Nasional Tiongkok baru-baru ini mengungkapkan adanya peningkatan infeksi saluran pernapasan, termasuk HMPV, selama musim dingin.

Meskipun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum menganggap situasi ini sebagai darurat kesehatan global, lonjakan kasus telah mendorong otoritas untuk memperkuat sistem pemantauan.

Sebuah program percontohan telah dimulai untuk memantau pneumonia yang tidak diketahui penyebabnya, memastikan bahwa laboratorium dan lembaga kesehatan melaporkan serta menangani kasus dengan lebih efisien, menurut laporan lembaga penyiaran negara CCTV yang mengutip seorang pejabat pemerintah dalam konferensi pers.

Beberapa kasus HMPV telah dilaporkan di Hong Kong. Negara-negara sekitar seperti Kamboja dan Taiwan terus memantau perkembangan situasi ini. 

Departemen Pengendalian Penyakit Menular Kamboja telah mengeluarkan peringatan terkait HMPV, menyoroti kesamaannya dengan Covid-19 dan influenza.

Pusat Pengendalian Penyakit Taiwan menyatakan bahwa risiko infeksi virus lebih tinggi pada anak-anak, orang tua, dan individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Di India, para pejabat menyatakan bahwa tidak perlu panik karena HMPV dianggap "seperti virus pernapasan lainnya".

"Berita tentang wabah Metapneumovirus di Tiongkok telah beredar. Saya ingin menjelaskannya dengan jelas. Metapneumovirus sama seperti virus pernapasan lainnya yang menyebabkan flu biasa, dan pada orang yang sangat tua dan sangat muda, virus ini dapat menyebabkan gejala seperti flu," kata pejabat Direktorat Jenderal Layanan Kesehatan (DGHS) Dr. Atul Goel. 

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok memberikan keyakinan kepada warga negara dan wisatawan dengan mengatakan, “Saya dapat meyakinkan Anda bahwa pemerintah Tiongkok peduli terhadap kesehatan warga negara Tiongkok dan warga negara asing yang datang ke Tiongkok. Sangat aman untuk bepergian di Tiongkok," ujarnya. (FikriNurhidayat/Espos.id)