Esposin, SOLO -- Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae Yong, resmi dipecat PSSI. Mimpinya berlaga di Piala Dunia 2026 bersama Timnas Garuda kemungkinan pupus. Lantas seperti apa profil Shin Tae Yong yang resmi dipecat PSSI?

Wacana pemecatan Shin Tae-yong dari kursi pelatih Timnas Indonesia ternyata sudah bergulir di internal PSSI sejak Oktober 2024 lalu setelah Garuda kalah 1-2 dari Cina. 

Namun pemecatan ditunda lantaran Indonesia bersiap menghadapi dua laga penting lainnya yakni melawan Jepang dan Arab Saudi pada November 2024. 

Fakta itu diungkap oleh Ketua Umum PSSI Erick Thohir dalam jumpa pers yang ditayangkan langsung sejumlah televisi nasional, Senin (6/1/2024). 

Menurut Erick Thohir, bahkan sebelum laga melawan Cina di internal ruang ganti sudah kurang kondusif. 

Hal itu terjadi setelah Indonesia ditahan imbang 2-2 oleh Bahrain beberapa hari sebelumnya. 

Padahal laga melawan Bahrain dan Cina, Timnas Indonesia ditargetkan meraup poin penuh demi misi lolos Piala Dunia 2026. 

"Tidak bagus ketika itu (diumumkan pemecatan) karena waktunya sangat dekat dan kita sedang bersiap untuk laga lainnya," ujar Erick Thohir. 

Menurut Erick, untuk menghasilkan output terbaik demi lolos ke Piala Dunia, Timnas butuh komunikasi dan strategi terbaik. 

Menurutnya, hal itu yang kurang selama Timnas Indonesia diasuh Shin Tae-yong, khususnya pada beberapa waktu terakhir. 

"Komunikasinya kurang sedikit. Nah ini yang kurang kita tambal," kata Erick Thohir. 

Profil Shin Tae Yong 

Shin Tae Yong atau kerap disingkat sebagai STY adalah seorang pelatih dan mantan pemain sepak bola profesional asal Korea Selatan. 

Pria kelahiran Gyeongsangbuk-do, Korea Selatan, pada 11 Oktober 1970 ini kali pertama mengemban tugas sebagai pelatih Timnas Indonesia pada Januari 2020. Hal itu menjadikan STY sebagai sosok asal Korea Selatan pertama yang memegang jabatan tersebut.

Sebelum melatih Indonesia, profil Shin Tae Yong dikenal sebagai pelatih Timnas Korea Selatan, sejak 2017 hingga 2019. 

Shin Tae Yong mengawali karier kepelatihan sebagai asisten di klub sepak bola Australia, Queensland Roar, kemudian diangkat sebagai pelatih interim klub sepak bola Korea, Seongnam Ilhwa Chunma, pada 2009.

Di sana, dia berhasil membawa tim menjadi runner-up K League 2009 dan Piala FA Korea 2009. Atas prestasi ini, pada 2010, dia ditunjuk sebagai pelatih utama. 

Shin Tae Yong yang profilnya sebagai pelatih ini pun berhasil membawa Seongnam menjuarai Liga Champions AFC 2010 dan Piala FA Korea 2011. 

Dia juga merupakan orang pertama yang memenangkan Liga Champions AFC, baik sebagai pelatih pada 2010 maupun sebagai pemain pada 1995.

Dikutip dari Antara, selama bermain bersama Ilhwa Chunma sebagai pemain, Shin mencatat 99 gol dan 68 assist dalam 401 pertandingan. Dirinya pun hampir menjadi seorang one man club atau pemain yang hanya membela satu klub sepanjang kariernya. 

Meski demikian, di pengujung karier, Shin Tae Yong memilih berlabuh ke Queensland Roar, sebelum memutuskan pensiun pada 2005 karena cedera pergelangan kaki.

Pelatih Timnas Indonesia 

Perjalanan Shin Tae Yong bersama Timnas Indonesia dimulai pada 28 Desember 2019. Dia ditunjuk sebagai pelatih menggantikan Simon McMenemy oleh PSSI dan diberi kontrak selama empat tahun. 

Setelah awal yang buruk untuk masa jabatannya di babak kedua kualifikasi Piala Dunia 2022, ia memimpin Indonesia dengan usia pemain yang rata-rata 23,8 tahun ke final Kejuaraan AFF 2020. 

Pada Juni 2022, ia berhasil membawa Indonesia lolos ke Piala Asia 2023, mengakhiri absen 16 tahun Indonesia dari kompetisi empat tahunan tersebut, setelah kemenangan 2–1 melawan Kuwait dan kemenangan 7–0 melawan Nepal pada pertandingan terakhir untuk meraih tiket ke putaran final. 

Shin Tae Yong yang profilnya dikenal sebagai pesepak bola itu juga berhasil membawa Timnas U-23 lolos ke Piala Asia U-23 AFC 2024 dan masuk ke semifinal dengan mendapat gelar peringkat keempat. Kemenangan ini membuatnya mendapat perpanjangan kontrak selama tiga tahun. 

Pada Juni 2024, ia berhasil mencetak sejarah dengan membawa Indonesia lolos ke Babak Ketiga Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026 (AFC) sekaligus lolos otomatis ke Piala Asia AFC 2027 tanpa harus kualifikasi.