Tempati Gedung Baru, Siswa SMPN 6 Solo Akhirnya Bebas dari Ancaman Banjir
Espos.id
Jenis Media: News

Esposin, SOLO -- Sekitar 750 siswa SMPN 6 Solo sudah menempati gedung sekolah di Jl Kapten Mulyadi No 259, Semanggi, Pasar Kliwon, Kota Solo, yang sudah selesai dibangun, Senin (6/1/2025).
Sebelumnya, siswa SMPN 6 Solo menempati gedung bekas SMPN 13 di Jl Urip Sumoharjo No 49, Kepatihan Wetan, Kec. Jebres, Kota Solo, lantaran gedung sekolah lama harus dibangun ulang. Pembangunan ulang diperlukan agar sekolah itu terbebas dari ancaman banjir.
Kepala SMPN 6 Solo, Agus Siswanto, mengatakan siswanya sudah mulai aktif melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM) di eks gedung SMPN 13 Solo itu sejak 2 Januari 2024.
Kemudian, setelah proses pembangunan sekolah selesai, pada 26 Desember 2024, para siswa sudah memulai proses pindah ke gedung baru. Lalu, pada Senin (6/1/2025) para siswa sudah kembali mengikuti KBM di gedung baru.
Agus mengatakan hari pertama masuk sekolah, para siswa diajak untuk mengenali lingkungan baru. Sebab, sudah setahun siswa terbiasa dengan lingkungan sebelumnya, sehingga dia menganggap perlu mengadakan orientasi gedung baru.
“Sudah setahun kemarin menempati tempat yang sempit, dan sekarang menempati sekolah yang luas, ya siswa senang,” kata dia ketika ditemui Espos di kantornya, Senin.
Dia mengatakan total luas tanah gedung SMPN 6 Solo mencapai 9.500 meter persegi. Sedangkan luas bangunannya 2.500 meter persegi. Bangunan tersebut berbentuk huruf L yang terdiri dari tiga lantai dan dua lantai.
Sebelum dibangun, SMPN 6 Solo selalu menjadi langganan banjir. Terutama di halaman selalu ada genangan air. Namun kini, tanah sudah ditinggikan 1,3 meter sehingga tidak lagi ada genangan air.
Bangunan baru itu terdapat berbagai macam fasilitas yang mendukung siswa dalam kegiatan belajar mengajar (KBM). Agus mengatakan total terdapat 24 ruang kelas. “Kemudian ada fasilitas lain seperti kamar mandi, aula, ruang kesenian, multimedia, lab bahasa. Termasuk ada masjid,” kata dia.
Dia berharap dengan selesainya pembangunan gedung baru SMPN 6 Solo bisa digunakan untuk pembelajaran yang lebih baik dan bisa dimaksimalkan untuk kegiatan ekstrakurikuler siswa.
Berdasarkan informasi di laman Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Pemkot Solo, lpse.surakarta.go.id, proyek pembangunan gedung SMPN 6 Solo dikerjakan oleh PT Bimapatria Pradanaraya dengan nilai kontrak Rp19,1 miliar. Sumber pendanaan dari hibah Uni Emirat Arab (UEA) Tahun Anggaran 2024.
Sedangkan jenis pekerjaan yang dilakukan yakni membangun gedung tiga lantai, masjid, kantin, rumah penjaga, halaman sekolah, lapangan sekolah, dan lainnya.
Sentimen: neutral (0%)