Esposin, SOLO — Puasa Rajab adalah salah satu ibadah sunnah yang dilakukan oleh umat Islam pada bulan Rajab, salah satu dari empat bulan yang dimuliakan dalam Islam dan dapat dilaksanakan pada Senin-Kamis.

Bulan Rajab termasuk dalam bulan haram (asyhurul hurum) yang disebutkan dalam Alquran dan hadits Nabi Muhammad SAW. Bulan ini menjadi waktu yang istimewa untuk meningkatkan ibadah.

Keistimewaan bulan Rajab disebut sebagai bulan Allah karena kemuliaannya, sebagaimana firman Allah SWT dalam Alquran yang artinya:

"Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram." (QS. At-Taubah: 36)

Puasa Rajab tidak memiliki hari tertentu yang diwajibkan, sehingga umat Islam dapat memilih hari-hari di bulan ini untuk berpuasa.

Berdasarkan Kalender Hijriah 2025 yang diterbitkan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia, bulan Rajab 1445 Hijriah dimulai pada Senin (1/1/2025) dan berakhir pada Kamis (30/1/2025).

Puasa Rajab dapat digabungkan dengan puasa Ayyamul Bidh pada tanggal 13, 14, dan 15 maupun puasa Senin dan Kamis. Untuk niat Niat puasa Rajab dilakukan di malam hari sebelum fajar.

نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرٍ رَجَتْ سُنَّةٌ لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma syahri rajab sunnatan lillahi ta'ala.

Artinya: "Saya niat puasa bulan Rajab, sunnah karena Allah ta'ala."

Puasa Rajab sama seperti puasa lainnya, yaitu menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal yang membatalkan puasa mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari.

Selain berpuasa, umat Islam dianjurkan memperbanyak dzikir, membaca Alquran, dan bersedekah selama bulan Rajab.

Puasa di bulan Rajab memiliki banyak keutamaan dan pelaksanaannya tetap dianggap sebagai ibadah sunnah yang bernilai pahala. Apalagi mengingat Rajab merupakan bulan asyhurul hurum seperti Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Muharram.

Dalam bulan-bulan ini, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amal kebaikan dan menjauhi perbuatan dosa.