Espos.id, SEOUL - Sebagai kelanjutan penyelidikan terhadap kecelakaan pesawat maskapai  penerbangan Jeju Air, Kementerian Perhubungan Korea Selatan seperti dikabarkan kantor berita Korsel, Yonhap, pada Minggu (5/1/2025) menyebut pihak berwenang sudah memindahkan dua mesin dari pesawat Boeing 737-800 yang nahas itu ke sebuah hanggar untuk diselidiki lebih lanjut.

Pesawat Jeju Air yang membawa 181 orang dalam penerbangan dari Bangkok, Thailand, itu jatuh saat mendarat di Bandara Internasional Muan, barat daya Korsel, Minggu (29/12/2024). Hanya dua orang selamat dalam musibah ini. 

Kementerian Perhubungan lebih jauh mengungkapkan pihak berwenang sudah selesai mencatat rekaman suara dari peranti cockpit voice recorder (CVR), yang bisa membantu memberi petunjukan penyebab kecelakaan fatal itu. Selain itu dua penyidik keselamatan penerbangan juga bakal membawa peranti perekam data penerbangan, flight data recorder (FDR), ke Badan Keselamatan Transportasi Nasional AS atau NTSB pada Senin (6/1/2025) untuk dianalisis. Pihak berwenang juga akan memeriksa 101 pesawat Boeing 737-800 yang sejenis dengan pesawat Jeju Air yang mengalami musibah, yang dioperasikan oleh enam maskapai penerbangan Korsel.

Dalam perkembangan lain pihak berwenang Korsel pada Minggu mengakhiri operasi pencarian di lokasi jatuhnya pesawat. Personel pemadam kebakaran, polisi, dan tim penyidik forensik menyelesaikan pencarian akhir di bagian ekor pesawat dan sekitarnya. Bagian ekor adalah satu-satunya bagian pesawat yang masih utuh dari musibah jatuhnya pesawat itu. Pihak berwenang menyebut kemungkinan penemuan bagian tubuh korban atau barang pribadi sudah tidak ada.