Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Solo
Menilik Program Makan untuk Anak Sekolah di Dunia
Espos.id
Jenis Media: News
![Menilik Program Makan untuk Anak Sekolah di Dunia](https://imgcdn.espos.id/@espos/images/2025/01/20250105210549-138142.jpg?quality=60)
Espos.id, SOLO - Program makan bergizi gratis bakal dimulai pada Senin (6/1/2025). Jika menilik negara lain, melalui berbagai model, program makan gratis untuk anak sekolah sudah bertahun-tahun dijalankan di berbagai negara di dunia. Beberapa di antaranya adalah Jerman yang mengucurkan anggaran program makan gratis untuk anak sekolah dan menyubsidi warganya berpenghasilan rendah untuk menikmati program tersebut. Sedangkan Spanyol memberikan program makan gratis kepada anak-anak keluarga berpenghasilan rendah serta anak-anak yang tinggal di panti asuhan, korban terorisme sampai penyandang disabilitas.
Negara mungil di Laut Tengah, Malta, menganggarkan program makan gratis untuk disalurkan ke anak-anak yang hidup di bawah garis kemiskinan, penderita penyakit kronis, sampai anak yang terdampak kekerasan dalam rumah tangga. Sehingga para anak-anak yang bersekolah maupun tidak akan mendapatkan makan siang gratis berdasarkan ketentuan yang berlaku. Negara lain di Eropa, Hungaria, mendanai kebutuhan makan gratis untuk siswa sekolah dasar. Akan tetapi, untuk tingkat sekolah menengah, pemerintah membuat skema potongan 50%. Pemerintah juga menyasar anak-anak yang berada di bawah naungan panti asuhan. Skema yang diterapkan di Portugal adalah menyalurkan makan gratis berdasarkan kondisi pendapatan rumah tangga. Yang diprioritaskan adalah anak dari keluarga di bawah garis kemiskinan.
Laporan Global Child Nutrition Foundation (GCNF) berjudul School Meal Programs Around the World: Results from the 2021 Global Survey of School Meal Programs yang dikutip theconversation.com menunjukkan 125 negara memiliki setidaknya satu program pemberian makanan berskala besar di sekolah dasar dan sekolah menengah. Dalam aspek usia sekitar 41% penerima program merupakan anak sekolah dasar yang mendapatkan makanan gratis atau bersubsidi.
Dalam aspek pendapatan, program ini menjangkau 61% anak usia sekolah di negara berpendapatan tinggi, 48% di negara berpendapatan menengah atas. Sementara, di negara berpendapatan rendah, hanya 18% siswa yang menerima makanan di sekolah setiap hari.
Secara global, investasi untuk pemberian makan di sekolah pada 2022 diperkirakan antara US$47 miliar-US$48 miliar (hampir Rp729 triliun-Rp745 triliun), dengan biaya rata-rata US$64 (sekitar Rp993.000) per anak per tahun. Sumber pendanaannya lebih dari 98% dari dalam negeri, atau anggaran masing-masing negara.
Sentimen: neutral (0%)