Sentimen
Informasi Tambahan
Agama: Kristen
Kab/Kota: Solo
Kepala Kemenag Solo Jelaskan Maksud Siswa Sekolah Libur selama Ramadan
Espos.id
Jenis Media: News
![Kepala Kemenag Solo Jelaskan Maksud Siswa Sekolah Libur selama Ramadan](https://imgcdn.espos.id/@espos/images/2024/07/Hidayat-Maskur.jpeg?quality=60)
Esposin, SOLO — Kepala Kantor Kementerian Agama atau Kemenag Kota Solo, Hidayat Maskur, memberikan tanggapannya terkait wacana libur sekolah selama bulan Ramadan. Menurutnya, siswa bukannya diliburkan, melainkan menggunakan waktu tersebut untuk pembelajaran materi keagamaan secara penuh selama satu bulan.
Hidayat menjelaskan wacana libur satu bulan selama Ramadan sebenarnya bukanlah libur dalam artian yang sebenarnya. Siswa tetap masuk sekolah selama Ramadan, tetapi fokus pembelajarannya adalah pada materi keagamaan, seperti yang dulu dilaksanakan dalam bentuk pesantren Ramadan.
"Kurikulum saat ini hanya memberikan sedikit waktu untuk pendidikan agama. Banyak sekolah atau madrasah menerapkan lima hari masuk dalam sepekan, dan siswa pulang sore hari, sehingga tidak ada waktu lagi untuk mengaji atau sekolah sore," ungkap dia ketika dihubungi Espos, Jumat (3/1/2025).
Dia menambahkan menempatkan pelajaran agama pada hari Sabtu juga tidak efektif, karena banyak keluarga yang memilih untuk berlibur pada akhir pekan. Akibatnya, pendidikan agama tidak tersampaikan dengan baik kepada anak-anak.
"Program yang diusulkan ini bertujuan untuk mendukung pendidikan agama dengan memberikan kurikulum yang baik selama Ramadan. Kurikulum tersebut akan dikemas sebaik mungkin agar siswa dapat berkonsentrasi penuh dalam menerima pendidikan dan pelajaran agama secara lengkap dan menyeluruh," jelasnya.
Hidayat menegaskan selama Ramadan siswa tetap belajar di sekolah, bukan libur dan tinggal di rumah. Libur yang dimaksud adalah libur dari pelajaran umum. Selama Ramadan, siswa akan fokus pada kurikulum agama secara menyeluruh.
"Misalnya, siswa kelas I SD harus bisa wudhu dan salat dengan benar. Dengan mengemas pelajaran agama selama satu bulan, diharapkan anak-anak dapat memahami materi agama secara lebih mendalam," ujarnya.
Untuk tenaga pengajar, menurutnya, tidak ada masalah sebab Kemenag memiliki banyak madrasah, diniah, dan penyuluh agama yang dapat membantu. Dia mengatakan wacana libur dari pendidikan umum selama Ramadan ini bisa diterapkan di semua sekolah, termasuk yang berada di bawah Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.
"Artinya, semua sekolah, termasuk sekolah umum, dapat mengikuti program ini. Siswa nonmuslim juga akan mendapatkan pembelajaran yang sesuai dengan agama mereka. Misalnya, siswa beragama Kristen akan belajar Alkitab," tambahnya.
Terkait pelaksanaan program ini, Hidayat Maskur mengatakan hal tersebut masih dalam tahap wacana dan tergantung pada respons masyarakat. Jika masyarakat menyambut baik, realisasi program akan dipercepat. Namun, jika masyarakat kurang menyetujui, program ini bisa saja tidak jadi dilaksanakan.
Sentimen: neutral (0%)