Esposin, SOLO — Pura Mangkunegaran Solo dibanjiri pengunjung dengan kenaikan signifikan selama masa libur Natal dan Tahun Baru atau Nataru 2024/2025. Ribuan orang mengunjungi bangunan bersejarah tersebut setiap harinya. 

Abdi dalem Mangkunegaran Solo, Joko Pramudya, mencatat jumlah pengunjung mencapai lebih dari 1.000 orang per hari selama periode tersebut. Biasanya pengunjung di luar Nataru hanya 200-300 orang per hari.

"Ada perbedaan, ada peningkatan yang lumayan banyak, terlebih bertepatan dengan libur panjang. Peningkatannya bisa di atas 1.000 pengunjung per hari. Biasanya, di luar libur Nataru, jumlah pengunjung hanya sekitar 300 orang per hari," kata dia ketika dihubungi Espos, Minggu (5/1/2025).

Lonjakan jumlah pengunjung paling tinggi terjadi pada 26-30 Desember 2024, mencapai lebih dari 1.000 orang per hari. Namun, menjelang 1 Januari 2025, terjadi sedikit penurunan. Joko mengatakan hal itu kemungkinan karena banyak keluarga yang mempersiapkan perayaan tahun baru.

Joko Pramudya mengungkapkan mayoritas pengunjung Pura Mangkunegaran berasal dari luar Kota Solo, baik dari Jawa Tengah, Jawa Timur, maupun Jawa Barat. "Misalnya Surabaya, Kediri, Sidoarjo, Tuban, Bandung, Jakarta, Bogor, Semarang, Yogyakarta, termasuk daerah Pantura seperti Jepara, Kudus, Pati, dan lainnya," jelasnya.

Kota Solo, khususnya Mangkunegaran, menjadi tujuan favorit wisatawan luar kota karena beberapa alasan. Menurut Joko Pramudya, biaya yang dikeluarkan untuk transportasi dan makan relatif terjangkau. Selain itu, Mangkunegaran memiliki daya tarik arsitektur klasik yang memikat, cocok bagi anak muda yang gemar berfoto.

Mangkunegaran juga menarik minat anak muda yang ingin mempelajari sejarah dan budaya Jawa. Untuk mengakomodasi minat tersebut, pengelola Mangkunegaran mengadakan lokakarya tentang budaya Jawa. 

Wisatawan Pura Mangkunegaran Solo diajak untuk mempelajari budaya dan kesenian dalam Lokakarya Beksan, Lokakarya Karawitan, Lokakarya Aksara Jawa, dan Lokakarya Bedhah Naskah.

Lokakarya berlangsung dari  21 Desember 2024-4 Januari 2025 di Pura Mangkunegaran. Joko menjelaskan lokakarya tersebut juga menjadi daya tarik wisata. 

"Memang penyelenggaraan lokakarya bertujuan meningkatkan jumlah kunjungan. Namun yang lebih penting lagi, lokakarya ini berkaitan dengan komitmen Mangkunegaran untuk menjadi rumah budaya Nusantara. Jadi Mangkunegaran mulai mengenalkan hal-hal yang berkaitan dengan seni budaya Jawa," ujar dia.