Sentimen
Informasi Tambahan
Event: vaksinasi
Hewan: Sapi
Kab/Kota: Solo, Sragen
Geger! Warga Masaran Sragen Temukan Bangkai Sapi di Bawah Jembatan Butuh
Espos.id
Jenis Media: Solopos
![Geger! Warga Masaran Sragen Temukan Bangkai Sapi di Bawah Jembatan Butuh](https://imgcdn.espos.id/@espos/images/2025/01/20250103164353-03jenbatan-butuh-1.jpg?quality=60)
Esposin, SRAGEN -- Warga Desa Pilang, Kecamatan Masaran, Sragen, digegerkan penemuan bangkai sapi di bawah Jembatan Butuh yang akan diresmikan pada Senin (6/1/2025) besok. Bangkai sapi dewasa berukuran besar itu diduga merupakan buangan warga dari daerah hulu.
Sapi mati itu diduga sakit karena terkena penyakit mulut dan kaki (PMK). Sekretaris Desa Pilang, Masaran, Sragen, Sugiyarto, kepada Espos, Minggu (5/1/2025), menjelaskan temuan bangkai sapi itu terjadi pada Sabtu (4/1/2025) lalu.
Dia mengatakan warga melihat bangkai seekor sapi terapung di perairan Bengawan Solo, tepatnya di bawah Jembatan Butuh. Menurutnya, bangkai sapi itu kemungkinan merupakan buangan dari daerah hulu sungai.
"Kami tidak mengetahui pemilik sapi itu. Warga Pilang tidak ada [yang tahu]. Kemungkinan bangkai sapi itu dibuang ke sungai karena terkena PMK, mengingat penyakit itu menjangkiti ternak sapi di wilayah Sragen dan sekitarnya," ujar Sugiyarto.
Bangkai sapi yang ditemukan warga di bawah Jembatan Butuh, Masaran, Sragen, itu langsung dievakuasi warga dengan cara diderek kemudian dikubur. "Tadi dari dinas [Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan] juga hadir," ujarnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Sragen Eka Rini Mumpuni Titi Lestari, saat dimintai konfirmasi Espos, membenarkan adanya temuan bangkai sapi yang tersangkut di bawah Jembatan Butuh wilayah Pilang, Masaran, Sragen.
Eka yang datang langsung ke lokasi temuan bangkai sapi di bawah Jembatan Butuh, Masaran, Sragen, itu juga memiliki dugaan yang sama, bahwa sapi mati itu karena terkena PMK.
"Dimungkinkan karena kena PMK. Kalau melihat kondisi sapi, kemungkinan sudah tiga hari dihanyutkan di sungai. Kondisi air Bengawan Solo sebelumnya memang agak tinggi elevasinya. Kemungkinan sapi itu bukan dari warga di wilayah Masaran," jelas dia.
Dia menjelaskan sapi itu akhirnya dievakuasi warga dan dikuburkan secara bersama-sama. Petugas Medic Veteriner DKP3 Sragen drh Ana Margaretha menambahkan berdasarkan laporan yang masuk ke DKP3 per Sabtu sore, jumlah kasus PMK di Sragen mencapai 800 kasus.
Dari jumlah itu, 717 kasus masih aktif dengan penambahan kasus baru sebanyak 35 kasus, sapi mati sebanyak 64 ekor, dan sapi sembuh 35 ekor.
"Kami sudah mengirimkan bantuan vaksin sebanyak 250 dosis yang sudah terpakai. Kami juga sudah membagikan 24.000 liter disinfektan yang dibagikan kepada peternak yang membutuhkan se-Kabupaten Sragen," jelas dia.
Dia menjelaskan vaksinasi yang dilakukan DKP3 Sragen difokuskan bagi sapi-sapi di wilayah Kecamatan Kedawung, Jatibatur, dan Sumberlawang. Disinfektan diberikan bagi warga atau petani yang membutuhkan karena tidak semua warga merupakan peternak," jelasnya.
Sentimen: neutral (0%)