Sentimen
Informasi Tambahan
Hewan: Kambing, Sapi
Kab/Kota: Ponorogo
Puluhan Kambing di Ponorogo Mati Mendadak, Dinas Sebut Dampak Cuaca Ekstrem
Espos.id Jenis Media: Jatim
Esposin, PONOROGO – Sebanyak 80 kambing berbagai jenis milik warga Desa Pomahan Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo Jawa Timur mati secara mendadak hingga Jumat (3/1/2025). Para peternak mengaku tidak menemukan tanda-tanda apapun sebelum kambing tersebut mati.
Sebagaimana yang disampaikan Parno, salah satu warga, kejadian tersebut sudah berlangsung sejak bulan Desember 2024 lalu dengan total kematian ternak kambing sebanyak 80 ekor. Dia mengatakan bahwa para peternak merugi hingga ratusan juta akibat kejadian ini.
“Kejadiannya sudah sejak bulan lalu, hingga sekarang totalnya sekitar 80 ekor kambing milik warga sini yang mati. Ya sekitar Rp200 juta kalau dirupiahkan,” ucapnya Jumat (3/1/2025).
Dia menjelaskan bahwa para peternak menemukan kambingnya telah mati tidak disertai tanda-tanda sebelumnya.
Seperti yang dialami Herniatun, salah satu peternak kambing di Desa Pomahan menyebut 16 kambingnya mati dalam jangka waktu sehari pada awal Desember 2024 kemarin. Dia menjelaskan bahwa kambing-kambingnya tidak menunjukkan tanda-tanda apapun sebelum ditemukan tergeletak kaku tak bernyawa.
“Sebelum mati itu tidak ada gejala, tahu-tahu sudah mati dan langsung saya kubur pagi harinya,” ungkapnya.
Menanggapi fenomena puluhan ternak kambing yang mati, Siti Barokah, Kepala Bidang Peternakan, Hewan, dan Perikanan Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Peternakan (Dispertahankan) Kabupaten Ponorogo menyampaikan laporan yang masuk terkait kematian kambing baru sejumlah 40 ekor sejak Desember 2024.
Pihaknya menjelaskan bahwa fenomena tersebut disinyalir bukan karena virus PMK yang tengah mewabah dengan menyerang ternak sapi. Dia menduga puluhan kambing yang mati tersebut disebabkan efek dari cuaca ekstrem yang melanda Ponorogo pada bulan Desember 2024.
“Saya kira itu bukan karena PMK, tapi lebih ke efek dari cuaca ekstrem yang membuat pakan seperti rumput itu memiliki kadar air yang tinggi, ditambah kurangnya sinar matahari membuat pakan segar itu tidak mengalami penurunan kadar air,” ujar dia Sabtu (4/1/2025).
Siti Barokah menjelaskan bahwa idealnya pakan yang akan dikonsumsi hewan ternak dilayukan terlebih dahulu untuk mengurangi kadar air, hal ini dimaksudkan agar tidak terbentuk gas di dalam perut ternak yang jika berlebih menyebabkan tekanan pada organ vital seperti jantung dan paru-paru.
“Memang seharusnya dilayukan terlebih dahulu, tapi karena pada saat itu memang cuacanya ekstrem otomatis sinar matahari kurang. Akhirnya tetap dimakan oleh ternak dan kejadian ternak mati mendadak,” jelas dia.
Sentimen: neutral (0%)