Sentimen
Undefined (0%)
4 Jan 2025 : 17.14
Informasi Tambahan

Hewan: Sapi

Kab/Kota: Ngawi, Yogyakarta

Tokoh Terkait

Duga Ada Penyakit Penyerta, DPP Ngawi Ambil Sampel Darah Sapi Terjangkit PMK

4 Jan 2025 : 17.14 Views 19

Espos.id Espos.id Jenis Media: Jatim

Duga Ada Penyakit Penyerta, DPP Ngawi Ambil Sampel Darah Sapi Terjangkit PMK

Esposin, NGAWI – Dinas Perikanan dan Peternakan (DPP) Kabupaten Ngawi Jawa Timur menggandeng Balai Besar Veteriner (BBVet) Wates Yogyakarta untuk pengambilan sampel darah sapi yang terjangkit penyakit mulut dan kukuk (PMK), Jumat (3/1/2025). 

Tindakan ini dilakukan karena Dinas Peternakan setempat mencurigai adanya penyakit penyerta yang menjangkiti sapi-sapi milik peternak.

Kepala bidang Kesehatan Hewan (Keswan) DPP Kabupaten Ngawi Supriyanto menyampaikan pengambilan sampel dilakukan kepada 15 sapi yang terjangkit PMK. Sebanyak 15 sapi tersebut dipilih secara acak di 3 lokasi yang merupakan tingkat persebaran virus tinggi.

“Kami mengambil swab darah dan ulas darah kepada sekitar 15 sapi yang terjangkit PMK, ini bertujuan untuk menentukan apakah kematian sapi yang mendadak ini murni karena PMK atau disertai penyakit penyerta,” ucap dia, Sabtu (4/1/2025).

Dia menjelaskan tiga titik pengambilan sampel darah hewan sapi tersebut berada di Desa Wonokerto dan Desa Jenggrik Kecamatan Kedunggalar, serta Desa Karanggeneng Kecamatan Pitu.

Supriyanto menyebut pihaknya menduga kuat ada penyakit penyerta yang menjangkiti ratusan hewan ternak di Kabupaten Ngawi. Hal mendasar yang dijadikan patokan adalah tingkat kematian menunjukan tren peningkatan.

Padahal, jika hanya terjangkit PMK, potensi kematian hewan hewan ternak tidak lebih dari 5 persen. Penyakit penyerta yang dicurigai adalah adanya parasit pada darah sapi dan bakteri Septicaemia Epizootica penyebab ngorok.

“Kami menduga ada penyakit penyerta, karena jika murni terjangkit PMK kematian hewan ternak tidak mendadak dan persentase kematian hewan hanya 1-5 persen,” jelas dia.

Setelah sampel darah diambil, DPP Ngawi melalui Kabid Keswan menambahkan bakal dibawa Balai Besar Veteriner Wates Yogyakarta untuk diteliti selama sepekan demi memastikan kebenaran dugaan penyakit penyerta pada hewan ternak sapi yang terserang PMK.

“Setelah sampel darah diambil, biasanya butuh waktu sepekan untuk mengetahui hasilnya. Setelah hasil keluar, kami bisa mengambil langkah antisipasi seperti apa yang dibutuhkan,” tambah dia.

Sebagaimana yang diberitakan sebelumnya, sebanyak 584 sapi di Ngawi dilaporkan sakit dengan gejala mirip PMK, sedangkan 54 ekor dilaporkan mati.

Sentimen: neutral (0%)