Sentimen
Undefined (0%)
4 Jan 2025 : 14.13
Informasi Tambahan

Event: vaksinasi

Kab/Kota: Blora, Jepara, Kebumen, Klaten, Pati, Purworejo, Semarang, Sragen, Sukoharjo, Wonogiri

Atasi Wabah PMK di Jateng, Lalu Lintas Ternak Diperketat, Pasar Hewan Ditutup

4 Jan 2025 : 14.13 Views 19

Espos.id Espos.id Jenis Media: Jateng

Atasi Wabah PMK di Jateng, Lalu Lintas Ternak Diperketat, Pasar Hewan Ditutup

Esposin, SEMARANG – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak Keswan) Jawa Tengah (Jateng) mengambil langkah pengetatan lalu lintas ternak dan menutup satu pasar hewan di perbatasan dengan Jawa Timur (Jatim) untuk menekan persebaran kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang kembali mewabah pada awal tahun 2025 ini. 

Berdasarkan catatan sementara, sudah ada 600 kasus hewan ternak terpapar PMK yang tersebar di 20 kabupaten/kota di Jateng.

Pelaksana tugas (Plt) Disnak Keswan Jateng, Ignasiun Haryanta Nugraha, mengatakan tim investigasi telah disiapkan untuk turun ke lapangan bila ada laporan indikasi kasus PMK.

Bila nantinya hasil laboratorium menunjukan positif PMK, maka langkah distribusi vaksin, pengetatan lalu lintas ternak, dan penyemprotan disinfektan akan digalakkan.

“Data terbaru 20 kabupaten/kota. Saat ini beberapa langkah itu telah jalan di kabupaten/kota. Seperti di Wonogiri, kita sikapi dengan penutupan pasar hewan sementara sampai 9 Januri,” kata Ignasiun kepada Espos, Sabtu (4/1/2025).

Meskipun ada 20 kabupaten/kota terkena indikasi PMK, lanjut Ignasiun, sejauh ini laporan penutupan pasar hewan di Jawa Tengah hanya terjadi di Wonogiri.

Sisanya, dilakukan pengetatan lalu lintas keluar-masuk hewan lain maupun orang lain ke dalam kandang untuk mencegah penularan virus PMK dari luar dan penyemprotan disinfektan ke kandang-kandang.

Lebih lanjut, alasan penutupan pasar hewan baru dilakukan di satu daerah karena dari 20 kabupaten/kota itu, kasus temuan PMK bervariasi atau ada yang hanya 1-2 kasus. Namun, paling masif terjadi di tiga daerah, yakni Sragen, Grobogan, dan Wonogiri.

Kendati demikian, Ignasiun tak memerinci ada berapa temuan kasus PMK di tiga daerah masif tersebut. Akan tetapi, bila ditotal secara keseluruhan di 20 kabupaten/kota, sudah ada 600 kasus PMK di Jawa Tengah.

“Makanya kita mulai mempercepat serapan vaksinasi PMK di Jepara, Pati, Sukoharjo, Kebumen, Purworejo, Klaten dan Kota Semarang. Terus kalau yang terbanyak [menerima vaksin] Jawa Tengah bagian timur, karena pergerakan ternak banyak lewat sana, seperti Sragen, Wonogiri. Misal Blora, itu sampai 2.000 vaksin,” imbuhnya.

Ignasiun juga berpesan untuk para peternak agar turut serta menjaga kebersihan kandang ternaknya. Kemudian segera lapor ke petugas bila ada gejala penyakit agar bisa ditangani atau dicegah sedini mungkin.

“Terus upayakan ternak sakit untuk tetap mau makan, beri makan yang lembut misal pisang, kalau perlu didulang biar mau makan. Sehingga energi tetap terjaga, karena ini telah musim basah, ternak-ternak jadi mudah terserang penyakit,” pesannya.

Sebagai informasi, kasus PMK sebenarnya sempat mencuat sekitar 2022 lalu dan melandai menjelang 2023 akhir. Namun, memasuki pertengahan 2024, kasus PMK kembali muncul di sejumlah kabupaten/kota.

Sentimen: neutral (0%)