Sentimen
Informasi Tambahan
Event: vaksinasi
Hewan: Kambing, Sapi
Kab/Kota: Tangki, Wonogiri
Tokoh Terkait
Cegah PMK Mengganas, Pemkab Wonogiri Semprot Disinfektan di 17 Pasar Hewan
Espos.id
Jenis Media: Solopos
![Cegah PMK Mengganas, Pemkab Wonogiri Semprot Disinfektan di 17 Pasar Hewan](https://imgcdn.espos.id/@espos/images/2025/01/20250104111636-1000845943.jpg?quality=60)
Esposin, WONOGIRI — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri mengadakan penyemprotan cairan desinfektan secara massal dan serentak di 17 pasar hewan di wilayah setempat, Sabtu (4/1/2025).
Selain meminimalisasi tinggalan virus di pasar hewan, kegiatan disinfeksi massal itu sebagai peringatan kepada warga bahwa wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) tengah merebak di Kabupaten Wonogiri.
Pantauan Espos di Pasar Hewan Pracimantoro pada Sabtu, penyemprotan cairan disinfektan dimulai pada pukul 08.00 WIB. Bupati Wonogiri Joko Sutopo memimpin langsung kegiatan tersebut.
Semua area pasar mulai dari lokasi parkir hingga tempat pemancangan hewan disemprot cairan disinfektan menggunakan truk tangki dan semprotan gendong.
Jekek, sapaan akrab Joko Sutopo, mengatakan penyemprotan cairan disinfektan itu dilakukan secara massal dan serentak di 17 pasar hewan seperti Pasar Hewan Purwantoro, Wuryantoro, Sidoharjo, dan lainnya.
Kegiatan ini, lanjut Bupati, sebagai langkah pencegahan penularan virus PMK pada hewan ternak, sapi, dan hewan kuku belah lainnya.
Dia menyebut pada akhir 2024 jumlah ternak yang dilaporkan terinfeksi PMK sebanyak 310 ekor dan 57 ekor di antaranya mati. Jumlah sapi yang terjangkit PMK terus bertambah setiap hari.
Jekek meyakini hingga Sabtu, sudah ada lebih dari 400 ternak yang terinfeksi. Itu mengingat peningkatan jumlah sapi yang terkena PMK per hari sangat signifikan.
“Kalau sekarang saya yakin sudah di atas 400 ternak yang terjangkit. Pasti tambah. Dalam tiga-lima hari kemarin ada penambahan 74 ekor yang terjangkit. Atas kondisi itu, ini menjadi sebuah keprihatinan. Petani peternak galau,” kata Jekek saat diwawancarai Espos di Pasar Pracimantoro, Sabtu.
Menurut Jekek, meski belum ada penetapan status kejadian luar biasa (KLB) pada wabah ini, Pemerintah Kabupaten Wonogiri harus mengambil langkah-langkah pencegahan yang konstruktif segera.
Termasuk, menutup pasar hewan untuk sementara waktu selama tujuh hari mulai Jumat-Kamis (3-9/1/2025).
Wabah PMK akhir-akhir dinilai lebih ganas dibandingkan pada 2022 atau 2023 lalu. Sebab tingkat penularan virus PMK kali ini lebih cepat dilihat dari penambahan kasus yang banyak setiap hari.
Data Dinas Pertanian Kabupaten Wonogiri, pada 2022 total kasus PMK yang tercatat sebanyak 952. Kemudian pada 2023 sebanyak 110 kasus. Pada 2024 sebanyak 310 ternak terinfeksi. Perlu diketahui ratusan ternak yang terjangkit PMK pada 2024 itu itu terjadi pada pekan-pekan terakhir tahun tersebut.
Bupati Jekek menyampaikan Pemkab Wonogiri akan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengenai penyediaan vaksinasi PMK. Saat ini belum ada informasi terkait program vaksinasi untuk meminimalisasi penyebaran wabah PMK itu dari Pemerintah Pusat maupun Provinsi.
”Yang perlu dipahami kegiatan ini juga untuk menunjukkan warning kepada masyarakat bahwa ada suatu keadaan yang harus kita ketahui bersama, adanya wabah ini. Mari mebangun kesadaran kolektif untuk mencegah penularannya. Saya yakin kalau tidak ada penutupan pasar, penyebarannya akan semakin luar biasa dan justru akan merugikan peternak,” ujar dia.
Kepala Pasar Hewan Pracimantoro, Slamet, menerangkan sejak wabah PMK kembali merebak pada beberapa bulan terkahir ini, aktivitas jual-beli ternak di Pasar Hewan Pracimantoro menurun signifikan. Kunjungan penjual atau pembeli tidak seramai biasanya.
Selain itu, harga jual ternak sapi maupun kambing pun anjlok sampai 50% meskipun ternak itu sehat. Sedangkan ternak yang sudah terjangkit PMK harga jual terjun bebas sampai di bawah Rp5 juta dari yang biasanya Rp20 juta untuk sapi.
Sentimen: neutral (0%)