Sentimen
Negatif (94%)
4 Jan 2025 : 02.37
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Shanghai

Kasus: zona merah

Berkah Awal Tahun 2025, IHSG Tancap Gas 1,18 Persen

4 Jan 2025 : 02.37 Views 24

Rmol.id Rmol.id Jenis Media: Nasional

Berkah Awal Tahun 2025, IHSG Tancap Gas 1,18 Persen


Laporan dari jalannya sesi perdagangan di Asia menunjukkan, sentimen yang masih belum cukup meyakinkan dengan penutupan sesi perdagangan tahun 2024 di Wall Street yang berakhir merah. Suntikan sentimen regional yang tersedia datang dari rilis data indeks PMI manufaktur China yang diklaim sebesar 50,5 untuk Desember 2024. Kinerja tersebut tercatat berada di bawah ekspektasi pelaku pasar yang berada di kisaran 51,7 dan sekaligus mencerminkan terjadinya perlambatan dibanding bulan sebelumnya.

Rilis data China ini sekaligus kembali memantik kekhawatiran investor pada efektivitas stimulus pemerintahan Xi Jinping yang diumumkan beberapa waktu lalu. Sementara di sisi lainnya, kembali nya Trump ke Gedung Putih yang hanya tinggal menghitung hari, seakan kian memberikan peringatan serius bagi perekonomian China yang telah terpukul parah. Akibat dari sentimen suram ini, Indeks Hang Seng di Hong Kong dan indeks komposit Shanghai di China runtuh curam masing-masing 2,18 persen dan 2,66 persen.

Sentimen lain datang dari negeri merlion, Singapura. Negeri kota itu mengklaim mencetak pertumbuhan ekonomi sebesar 4 persen untuk sepanjang tahun 2024. Secara keseluruhan, dengan bekal sentimen yang tersedia, sikap pelaku pasar masih jauh dari optimis dalam membuka sesi perdagangan 2025. Hal ini terlihat jelas dari pola gerak Indeks yang mixed dan cenderung didominasi tekanan jual. Terlebih pada bursa saham Korea Selatan, di mana Investor masih harus kembali bergulat dengan kian berlarutnya krisis politik yang terjadi.

Laporan lain menyebutkan, sesi perdagangan kali ini yang juga diwarnai serangkaian sentimen dari situasi geopolitik yang kembali bergejolak. Presiden Rusia Vladimir Putin disebutkan menolak proposal perdamaian yang rencananya akan diajukan oleh Presiden AS Donald Trump. Kabar terkait lain datang dari Ukraina yang telah menutup akses pasok gas Rusia untuk Eropa. Rangkaian situasi ini cenderung menjadi beban bagi pelaku pasar di Asia yang masih belum sepenuhnya mengakhiri masa libur panjang.

Sentimen secara keseluruhan akhirnya masih jauh dari positif di Asia. Indeks KOSPI (Korea Selatan) menutup sesi dengan flat alias turun sangat tipis 0,02 persen di 2.398,94 setelah konsisten menjejak zona penurunan moderat di sepanjang sesi. Sedangkan Indeks ASX200 (Australia) ditutup menguat 0,52 persen di 8.201,2. Sementara bursa saham Jepang dilaporkan masih libur di sesi perdagangan hari ini, Kamis 2 Januari 2025.

Kabar gembira datang dari Jakarta, di mana pelaku pasar mendapatkan dua sentimen domestik yang sangat positif dalam membuka sesi perdagangan 2025. Sentimen pertama datang dari rilis data indeks PMI manufaktur untuk Desember lalu yang diklaim sebesar 51,2 atau mengalami pertumbuhan sangat meyakinkan. Kinerja Indeks PMI kali ini terkesan cukup mengejutkan terutama setelah dalam lima bulan terakhir sebelumnya mengalami kontraksi atau berada di bawah 50,0.

Di tengah rangkaian kabar penutupan sejumlah perusahaan atau pabrik, rilis data indeks PMI manufaktur kali ini terbilang sangat melegakan pelaku pasar. Sementara sentimen kedua datang dari rilis data inflasi oleh Badan Pusat Statistik, BPS yang menyatakan inflasi Desember lalu sebesar 0,44 persen dan Inflasi tahunan sebesar 1,57 persen. Catatan RMOL menunjukkan, kinerja inflasi tahunan kali ini yang masih berada dalam rentang target pihak Bank Sentral di kisaran 1,5 persen hingga 3,5 persen.

Positif nya dua rilis data tersebut membuat investor mendapatkan bekal optimisme yang meyakinkan hingga menggelar aksi akumulasi untuk mengangkat IHSG. Sesi perdagangan awal tahun yang dibuka oleh Menteri keuangan Sri Mulyani yang mewakili Presiden Prabowo ini akhirnya benar-benar menjadi berkah awal Tahun dan keberuntungan yang menggembirakan bagi investor.

Pantauan menunjukkan, kinerja IHSG yang konsisten menginjak zona penguatan di sepanjang sesi hari ini. IHSG memang sempat meninju zona pelemahan sangat tipis di awal sesi pagi namun segera berbalik ke zona penguatan untuk kemudian menyisir zona penguatan signifikan di sepanjang sesi. IHSG akhirnya menutup sesi dengan melonjak tajam 1,18 persen di 7.163,2. Tinjauan RMOL menunjukkan, gerak IHSG yang masih konsisten naik di kisaran kurang dari 1 persen di sepanjang sesi perdagangan. Namun lonjakan curam terjadi di detik-detik penutupan sesi hingga IHSG ditutup di titik tertingginya.

Pantauan lebih jauh menunjukkan, kinerja meyakinkan IHSG yang mendapatkan sokongan dari pola gerak saham unggulan. Sejumlah besar saham unggulan yang masuk dalam jajaran teraktif ditransaksikan tercatat mampu menutup sesi dengan kenaikan, seperti: BBRI, BMRI, BBCA, BBNI, ASII, ADRO, dan PGAS.


Namun sejumlah saham unggulan lain terlihat masih betah terseok di zona merah, seperti: UNTR, TLKM, INDF, PTBA, JPFA dan ISAT.

Sentimen: negatif (94.1%)