Esposin, SEMARANG -- Wacana menghidupkan kembali Ujian Nasional (UN) kembali mencuat setelah disampaikan oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen). Namun, waktu pelaksanaannya masih dalam tahap kajian lebih lanjut.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang, Bambang Pramusinto, menyatakan dukungannya terhadap rencana ini. Menurutnya, pelaksanaan UN akan mempermudah proses skoring dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).

“Kami setuju dengan diadakannya UN lagi karena itu akan memberikan formula yang lebih tepat dalam menentukan skoring siswa. Sebagai contoh, pada PPDB sistem zonasi kemarin, kami menentukan peringkat siswa berdasarkan usia. Padahal, cara ini menurut kami kurang ideal,” ujar Bambang kepada Espos, Jumat (3/1/2024).

UN Dinilai Lebih Objektif

Bambang menilai, penggunaan hasil UN sebagai dasar penilaian lebih objektif dibandingkan hanya menggunakan usia. “Jika ada tes kompetensi seperti UN, hasilnya tentu lebih adil. Jadi, saya mendukung wacana pelaksanaan UN ini,” paparnya.

Namun, ia mengingatkan bahwa kebijakan pelaksanaan kembali UN sebaiknya tidak dilakukan secara tergesa-gesa. Menurut Bambang, pelaksanaan UN paling cepat bisa dilakukan pada tahun 2026.

“Pak Menteri menyebutkan bahwa UN mungkin baru bisa dilaksanakan lagi pada tahun 2026. Saat ini kami masih menunggu keputusan dari pemerintah pusat. Tapi kami berharap kebijakan ini segera turun,” ungkapnya.

Manfaat UN untuk Motivasi dan Seleksi Siswa

Selain membantu proses seleksi siswa baru, Bambang menyebut UN memiliki manfaat lain, yakni memotivasi siswa untuk belajar lebih giat.

“Kami akan menyesuaikan dengan kebijakan dari pemerintah pusat. Namun, jika kebijakan pelaksanaan UN segera dikeluarkan, kami bisa mempersiapkan peraturan wali kota [perwal] dan memberikan waktu lebih panjang untuk sosialisasi,” tambahnya.

Dinas Pendidikan Kota Semarang berharap seluruh pihak dapat mendukung rencana pelaksanaan kembali Ujian Nasional, demi menciptakan sistem pendidikan yang lebih baik dan objektif.