Sentimen
Undefined (0%)
3 Jan 2025 : 17.47
Informasi Tambahan

Event: Idul Adha 1441 Hijriah

Hewan: Sapi

Kab/Kota: Grogol, Sukoharjo

Wabah PMK Merebak, Penjualan Sapi di Pasar Hewan Bekonang Sukoharjo Anjlok

3 Jan 2025 : 17.47 Views 12

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Wabah PMK Merebak, Penjualan Sapi di Pasar Hewan Bekonang Sukoharjo Anjlok

Espos.id, SUKOHARJO – Merebaknya wabah penyakit mulut dan kaki (PMK) di Soloraya berimbas pada penjualan sapi di Pasar Hewan Bekonang, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo. Jumlah penjualan sapi di pasar ini turun hingga 70%. 

Pantauan espos.id, Jumat (3/1/2024), kondisi Pasar Hewan Bekonang tak seramai hari biasa. Jumlah sapi yang dijual para pedahang tak lebih dari 100 ekor. Pada hari biasa, jumlah sapi yang dijual antara 200 ekor-300 ekor. Angka ini biasanya meningkat mendekati Idul Adha karena tingginya permintaan pembelian sapi. Kondisi ini akibat merebaknya wabah PMK di Soloraya sejak dua pekan terakhir. “Kondisinya sangat memprihatinkan. Penjualan sapi anjlok hingga 70% karena wabah PMK di Soloraya. Apalagi, sebagian besar pedagang di Pasar Hewan Bekonang berasal dari luar Sukoharjo,” kata seorang pedagang sapi, Antok.

Menurut Antok, kondisi serupa pernah terjadi pada pertengahan 2022. Kala itu, pemerintah menetapkan status darurat penularan virus PMK di sejumlah daerah di Tanah Air. Akibat virus PMK, banyak sapi yang mati mendadak.  Dia berharap instansi terkait segera merespons dengan melakukan beragam upaya pencegahan penularan virus PMK. Sehingga, usaha peternakan kembali bergeliat pada awal 2025. “Sebenarnya, permintaan pembelian sapi tidak setinggi saat momen Idul Adha. Harapannya, wabah PMK segera diatasi sehingga usaha ternak sapi kembali berdenyut,” ujar dia.

Sementara itu, seorang peternak sapi asal Grogol, Sukoharjo, Kasiman mengatakan harga jual sapi di pasaran turut anjlok di kisaran Rp3 juta-Rp4 juta per ekor akibat merebaknya wabah PMK di Soloraya. Apabila wabah PMK kian parah, tak menutup kemungkinan harga jual sapi di pasaran bakal terjun bebas.  Dia mengatakan para peternak sapi harus memantau kondisi sapi setiap saat. Mereka harus segera melapor ke instansi terkait jika sapi mengalami gejala PMK. “Kebersihan kandang juga harus diutamakan. Paling tidak kandang sapi dibersihkan dua kali dalam sehari. Nah, saat membersihkan kandang, bisa sekaligus memantau kondisi kesehatan sapi. Apakah ada lesi atau luka di mulut atau kuku atau tidak,” urai dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan (DPP) Sukoharjo, Bagas Windaryatno mengatakan petugas kesehatan hewan melakukan pengawasan hewan ternak secara terus menerus. Mereka bakal memantau kondisi sapi di masing-masing peternakan di setiap kecamatan. Selain itu, pengawasan prioritas juga dilakukan di Pasar Hewan Bekonang, Mojolaban. “Biasanya, penularan virus PMK terjadi di pasar hewan. Ratusan ekor sapi berkumpul di satu lokasi. Sehingga cepat terjadi penularan virus. Karena itu, pasar hewan menjadi prioritas utama pengawasan dan pencegahan penularan PMK,” ujar dia.

 

 

Sentimen: neutral (0%)