Sentimen
Informasi Tambahan
Brand/Merek: Tesla
Kab/Kota: Las Vegas, Washington
Kasus: teror, Teroris
FBI Tak Temukan Hubungan Kuat Serangan di New Orleans dan Las Vegas
![FBI Tak Temukan Hubungan Kuat Serangan di New Orleans dan Las Vegas](https://imgcdn.espos.id/@espos/images/2025/01/20250103130447-serangan-di-las-vegas.jpg?quality=60)
Espos.id, WASHINGTON, D.C. - Biro Investigasi Federal (FBI) Amerika Serikat tidak menemukan adanya "hubungan yang pasti" antara serangan berkategori teror di New Orleans, Louisiana, dengan ledakan mobil di area Trump Hotel di Las Vegas, Nevada. "Pada titik ini, tidak ditemukan hubungan yang pasti antara serangan di New Orleans dengan yang terjadi di Las Vegas," ucap Asisten Direktur FBI Christopher Raia pada Kamis (2/1/2025).
Serangan di New Orleans terjadi saat sebuah mobil menerobos jalan yang sebenarnya sudah diblokade polisi di kawasan Bourbon Street, New Orleans, pada malam Tahun Baru (1/1/2025). Sebanyak 15 orang dinyatakan meninggal dunia dalam insiden ini sementara puluhan lainnya cedera termasuk dua polisi. Pelakunya diidentifikasi sebagai Shamdud-Din Jabbar, 42, seorang warga Texas dan mantan personel militer AS. Dia juga meninggal dunia setelah terlibat baku tembak dengan polisi.
Di hari yang sama, sebuah kendaraan Tesla Cybertruck meledak di luar Trump International Hotel di Las Vegas, sehingga menewaskan satu orang dan melukai 7 lainnya. Pelaku diidentifikasi sebagai Matthew LiveIsberger, 37, seorang veteran militer AS. Raia menyebut kejadian di New Orleans sebagai aksi terorisme. "Aksi tersebut merupakan tindakan yang terencana dan jahat," kata dia. Sementara itu, FBI tidak mendapati adanya keterlibatan orang lain dalam serangan di New Orleans, dan Shamsud-Din Jabbar hingga saat ini diyakini beraksi sendiri. Jabbar tewas dalam baku tembak dengan personel kepolisian usai melancarkan aksinya.
Pejabat FBI itu mengatakan, Jabbar "100% terinspirasi" oleh kelompok teror ISIS, dan pihaknya masih menyelidiki bagaimana Jabbar terpapar radikalisme. "Sebagaimana diketahui, kami mendapati adanya bendera ISIS di bagian belakang kendaraannya. Jabbar menyatakan dukungan terhadap kelompok teroris itu di media sosial ... sembari berkendara ke New Orleans," kata Raia. Ia menegaskan, Jabbar berkendara dari Houston ke New Orleans pada 31 Desember dan mengirimkan video melalui Facebook untuk menyatakan dukungan terhadap ISIS serta memberikan wasiat terakhirnya.
"Ada lima video di akun Facebook Jabbar ... dalam video pertama, Jabbar menjelaskan rencana awalnya adalah menyerang keluarga dan temannya, namun ia khawatir pemberitaan nanti tak akan fokus pada 'perang antara orang beriman dengan orang kafir'," ucap pejabat FBI itu. "Selain itu, dia juga menyatakan telah bergabung ke ISIS sebelum musim panas tahun ini," tutur Raia, menambahkan. Raia mengatakan, tiga ponsel beserta dua komputer jinjing yang terkait dengan Jabbar telah disita penyidik. Pihaknya kini berfokus untuk memeriksa riwayat ponsel dan laptop tersebut untuk mencari petunjuk baru.
Sementara itu, menyusul serangan tersebut, FBI meyakini bahwa situasi keamanan di New Orleans kini tak lagi membahayakan. Pejabat setempat juga menyatakan bahwa agenda Sugar Bowl, pertandingan sepak bola Amerika tingkat universitas, dilanjutkan pada Kamis setelah sebelumnya direncanakan akan digelar Rabu.
Sentimen: neutral (0%)