Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: Citilink, Garuda Indonesia
Kasus: kecelakaan
Tokoh Terkait
Pastikan Keselamatan Penerbangan, Erick Thohir Kumpulkan Stakeholders BUMN
![Pastikan Keselamatan Penerbangan, Erick Thohir Kumpulkan Stakeholders BUMN](https://imgcdn.espos.id/@espos/images/2025/01/20250102174735-ilustrasi-maskapai-penerbangan-bumn.jpg?quality=60)
Espos.id, JAKARTA - Terjadinya sejumlah musibah penerbangan akhir tahun lalu menjadi perhatian Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Dia pun mengumpulkan para stakeholders BUMN terkait penerbangan yaitu Direktur Utama Garuda Indonesia, Citilink, Pelita Air, InJourney Airports hingga AirNav demi mewujudkan keselamatan penerbangan dalam hingga luar negeri.
"Hari ini saya rapat bersama Garuda, Citilink, Pelita, Airport, dan AirNAV untuk tiga hal," kata Erick dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (2/1/2025). Erick menyampaikan pentingnya memastikan keselamatan penerbangan, baik domestik maupun internasional. Kejadian kecelakaan pesawat terbang yang terjadi di beberapa negara menjadi perhatian serius dalam pertemuan itu.
"Satu, kita tahu hampir 10 hari terakhir ini banyak sekali terjadi kecelakaan pesawat terbang. Yang bahkan korbannya sangat tinggi seperti yang ada di Korea kemarin," ujar Erick. Erick menyebutkan bahwa kejadian kecelakaan pesawat di Korea, Kanada dan Norwegia memerlukan langkah antisipatif. Seluruh maskapai dan pengelola bandara diharapkan memastikan pesawat-pesawat yang digunakan memenuhi standar keselamatan yang ketat. Selain itu, tingkat kelelahan kru penerbangan juga menjadi bahan evaluasi untuk menjaga keselamatan penerbangan.
Erick mengingatkan pentingnya pengawasan terhadap kondisi pesawat dan kru yang berpengalaman. "Nah tentu tadi kami review memastikan bagaimana kondisi pesawat-pesawat terbang yang dimiliki masing-masing maskapai ini supaya benar-benar kita jaga, juga tingkat kelelahan kru juga di-review," ucapnya.
Lebih jauh Erick juga meminta sektor aviasi BUMN untuk mempersiapkan dan mengantisipasi lonjakan angkutan selama libur Lebaran 2025 guna memastikan kelancaran dan keselamatan perjalanan udara bagi masyarakat. Dia menyebut angkutan udara periode libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, diproyeksikan akan mulai menurun pada 4 Januari, sehingga fokus selanjutnya beralih kepada persiapan Lebaran dengan antisipasi yang lebih matang.
Erick menekankan pentingnya memetakan jumlah pesawat yang dimiliki masing-masing maskapai untuk mengantisipasi lonjakan penumpang. Menurut dia, lonjakan penumpang saat Lebaran dapat mencapai lima kali lipat dibandingkan dengan lonjakan pada liburan Natal dan tahun baru. Oleh karena itu, antisipasi terhadap arus mudik dan balik harus dilakukan dengan lebih hati-hati dan efektif.
Erick berharap dalam enam bulan ke depan, semua pihak yang terkait sudah memiliki roadmap yang jelas untuk mendukung kelancaran arus transportasi udara selama Lebaran 2025. "Juga nanti bagaimana stakeholders management yang ada di airport baik penerbangan AirNav, imigrasi, Bea Cukai, kereta bandara, semua. Ini mungkin enam bulan ke depan sudah punya roadmap," tutur Erick. Menurut dia, sinergi antar pihak di bandara dapat meningkatkan kenyamanan, keamanan, dan efisiensi selama libur Lebaran.
Sentimen: neutral (0%)