Sentimen
Undefined (0%)
2 Jan 2025 : 16.19
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Semarang

Kasus: bullying

Partai Terkait

Rapat Paripurna Perdana di 2025, DPRD Semarang Soroti Soal Pendidikan dan Banjir

2 Jan 2025 : 16.19 Views 7

Espos.id Espos.id Jenis Media: Jateng

Rapat Paripurna Perdana di 2025, DPRD Semarang Soroti Soal Pendidikan dan Banjir

Esposin, SEMARANG – Sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang menyoroti permasalahan banjir hingga kesejahteraan guru di Kota Semarang dalam rapat paripurna perdana di tahun 2025. Rapat paripurna tersebut juga membahas laporan pelaksanaan reses masa persidangan I tahun 2024-2025.

Perwakilan Fraksi Gerindra, Hasan Bisri, menuturkan beberapa aspirasi dari masyarakat terutama di bidang pendidikan. Dia menekankan pentingnya pemerataan pendidikan di seluruh penjuru Kota Semarang.

“Terkait nasib guru agama dan guru TPQ, Fraksi Gerindra berharap pemerintah menambahkan bisyaroh atau honor kepada guru yang telah disebutkan diatas tersebut. Kami juga berharap pemerintah untuk menambah atau menguatkan kurikulum bimbingan konseling karena akhir-akhir ini banyak kasus perundingan atau bullying,” ucapnya di hadapan para peserta rapat paripurna, Kamis (2/1/2025).

Selain itu, Hasan Bisri juga menekan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang untuk mengevaluasi penerapan sistem zonasi sebagai penerimaan siswa baru. Hal ini dikarenakan masih banyak ketimpangan pendidikan di wilayah-wilayah tertentu.

“Kami juga mendorong pemerintah untuk memfasilitasi pengadaan kamera pengawas di masing-masing sekolah di tingkat TK, SD, dan SMP baik negeri maupun swasta,” imbuhnya.

Sementara itu, perwakilan Fraksi PKS, Siti Roika, menuntut keseriusan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang dalam menangani persoalan banjir. Menurutnya, penyebab banjir dikarenakan banyak saluran air yang tidak optimal.

“Segera realisasikan perbaikan saluran air dan gorong-gorong. Lakukan normalisasi sungai untuk minimalisir terjadinya banjir atau genangan air yang sering terjadi di daerah Tlogomulyo dan masih banyak titik lainnya di Kota Semarang,” terangnya.

Selain itu, Siti Roika juga meminta Pemkot Semarang tidak menutup mata kejadian banjir yang terjadi di Kecamatan Tembalang. Padahal menurutnya daerah ini merupakan resapan air. Sehingga penyebab banjir di sana patut dipertanyakan.

“Kami juga meminta Pemkot Semarang untuk segera merealisasikan aspirasi masyarakat seperti perbaikan jalan, perbaikan talud dan infrastruktur lainnya yang sudah tertulis dalam laporan reses,” paparnya.

Sentimen: neutral (0%)