Esposin, UNGARAN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang siap melakukan relokasi SD Negeri 1 Bawen, Kecamatan Bawen yang terdampak proyek pembangunan tol Yogjakarta-Bawen. Tanah yang disiapkan untuk relokasi SD tersebut berada tidak jauh dari lokasi semula.

Camat Bawen, Dewanto Leksono mengatakan, untuk relokasi SD Negeri 1 Bawen itu Pemkab telah membeli tanah warga seluas 2.953 meter persegi yang berada di lingkungan Tegalrejo, Kelurahan Bawen, Kecamatan Bawen.

“Letaknya berdekatan, hanya berjarak 100 meter dari lokasi awal,” kata Dewanto berdasarkan rilis resmi Pemkab Semarang, Kamis (2/1/2024).

Penandatanganan jual beli lahan telah dilakukan oleh Sekda Kabupaten Semarang Djarot Supriyoto pada Selasa (31/12/2024) lalu dengan disaksikan beberapa pejabat dan perwakilan pihak tol.

Sekda Djarot Supriyoto menegaskan sesuai hasil koordinasi dengan BPKP DIY maka Pembangunan fasilitas umum mendapat prioritas utama.

“Kita menyelesaikan pembayaran lahan pengganti SDN 1 Bawen. Di lokasi lama sudah tidak layak untuk kegiatan belajar-mengajar,” katanya.

Kabag Tapem Zainal Arifin menjelaskan, relokasi SD tersebut dilakukan karena lokasi sekolah sudah sangat mepet dengan beberapa tiang pancang jalan tol yang telah terpasang. Total lahan sekolah dan lingkungannya yang terdampak pembangunan jalan tol seluas 3.737 meter persegi.

Sedangkan lahan penggantian yang telah disepakati seluas 3.830 meter persegi terbagi enam bidang tanah. Selain sekolah dasar, lahan itu akan digunakan untuk pembangunan gedung TK dan jalan lingkungan.

Sementara itu, PPK pengadaan tanah jalan tol Yogjakarta-Bawen, Fajri Nukman menyebut, setelah proses transaksi enam bidang tanah selesai, akan dilanjutkan sertifikasi atas nama Pemkab Semarang.

Sedangkan untuk pembangunan SD Negeri 1 Bawen masih menunggu persetujuan desain oleh Pemkab Semarang.

“Saat ini telah dibuat beberapa desain oleh PT Jasa Marga Yogjakarta-Bawen. Pembangunan diperkirakan selesai enam bulan, setelah persetujuan diperoleh,” jelas Fajri.